Veomi

Jahadd.

Hallo gaesss. Alhamdulillah, author masih diberi kesehatan buat bikin cerita diawal tahun.

Seperti biasa, Author bawain cerita Veomi yang mungkin gak sebaper yang kalian pikir. Author hanya ingin menghibur kalian saja yang suka berimajinasi. Wkwkwk.

Kalian jangan bosen yah baca nya, kalo bosen Veomi bisa punah lagi loh alias Author vakum hihihi.

Dan juga buat para temen Author yang terkena banjir, semoga diberi kesehatan yah dan semoga cepat berakhir banjir nya. Semoga selalu dalam lindungan nya.

Ngiming-ngiming gaes. Komen nya makin menurun, jadi author nya berfikir negatif kalo kalian tuh udah gak butuh cerita Author lagi lho. Sedih kann :(.

Pendosa tetap lah pendosa. Sampai ujung dunia Tuhan akan mngutuk nya sebagai pendosa. Namun apa daya hati sudah bicara tentang cinta, siapa pun tidak akan ada yang bisa mencegah nya.
Kedua gadis yang saling mencintai tidak bisa menahan setan yang merasuki hatinya. Sudah banyak sekali siapa pun mengatakan jika jalan yang seperti itu ada lah seorang pendosa.

Didalam apartemen dua orang wanita yang sudah mengikatkan janji nya ke hadapan Tuhan, dan yang berarti mereka sudah sah menjadi seorang pasangan rumah tangga. Mereka menjalin kasih dengan ada nya cinta dimasing-masing. Mereka mengambil keputusan untuk menikah setelah beberapa minggu saling kenal. Mereka menikah bukan di negara sendiri melainkan mereka menikah harus menggunakan burung besi untuk sampai tempat nya.

"Anak nya kok kaya kamu banget yah wajah nya"

Sekian lama mereka menikah, akhirnya Tuhan masih berbelas kasihan pada nya. Tuhan memberikan nya buah hati untuk lebih mengharmoniskan keluarga nya. Betapa wajah berseri dikedua nya. Mereka merasa hidup nya sudah sangat sempurna kala jagoan terlahir dari sala satu rahim mereka.

"Kan yang bikin aku"

Canda gurau disetiap hari tanpa henti. Siapa pun akan merasa iri dengan kemesraan disetiap hari nya. Betapa beruntung nya hati dari mereka yang saling mencintai.

Veranda dan Naomi. Dua manusia hina yang menjalin kasih sampai menjadi keluarga. Mereka mempaten kan hati nya untuk mengikat janji dihadapan sang Tuhan. Keputusan yang sangat besar serta sangat matang. Mereka hanya kenal dalam hanya beberapa minggu, hingga dari sala satu nya membuat keputusan untuk menjalin sebuah keluarga.

"Terimakasih sudah memberikan jagoan untuk ku"

Betapa bahagianya keluarga kecil ini kala seorang bayi mungil terlahir. Betapa senyum tulus dikedua wajah orang tua ini kala menyaksikan bayi nya mempunyai kemiripan pada sala satu nya. Aneh nya bayi ini mirip dengan seseorang yang tidak mengandung nya. Itu sangat aneh. Mereka kini tinggal di apartemen agar tidak terlalu dikucilkan oleh masyarakat yang selalu merasa benar sendiri.

Tau apa mereka tentang dosa dan tau apa mereka tentang hati, bukan kah sudah jelas siapa yang akan menanggung nya dan siapa yang akan mendapat siksa nya. Untuk apa mereka ikut campur dalam urusan pribadi orang lain.

"Ve, harus nya aku yang terimakasih sama kamu. Terimakasih sudah mau hidup dengan ku"

Kini mereka sedang menikmati kebersamaan dimalam hari dengan sang anak yang sedang anteng bermain mainan yang sengaja sang kakek belikan.

"Aku harap kamu gak akan nyesel Mi menikah dengan ku"

"Aku percaya sama kamu Ve"

Memang harus nya kan hubungan harus diutamakan dengan kepercayaan. siapa pun mereka yang menjalin kasih, tanpa ada nya kepercayaan. mereka tidak akan merasa tenang dalam setiap jalinan nya.