Perfect (Beneran tamat)

691 69 8
                                    


Author bingung mau bikin cerita apa. Eh nyangkol sama cerita yg ini,walaupun gak panjang baca aja ya gaes. Ky nya ini mh yang happy nya aja sih, da author na bingung.

Kasih saran cerita Naon deui????
.
Oh iya, kalo kalian lupa. Bisa baca ulang part sebelum nya ya, gak asik kalo gak baca dulu mah. Oeeeee
...

Sore mendung, semesta semakin meneduh kan keadaan. Angin yang tertiup lembut mampu menerbangkan setiap rambut yang tergerai. Seperti satu orang perempuan yang sedang asik menyiram tanaman di sore hari. Dengan senyuman mengembang, mungkin ada beberapa tanaman yang bertumbuh dengan cantik.

"Janda muda anak satu, kalo lagi senyum kok bisa ya menggoda gitu"

Wanita itu menoleh ke arah belakang, diaman wanita yang semula mengatakan itu sedang tersenyum meledek. Namun, wanita yang di maksud itu hanya tersenyum dan menggeleng.

"Sebelum janda juga aku udah menggoda" balas nya, tapi itu bukan dengan suara melainkan dengan gerakan tangan. Lawan bicara nya pun kaget lalu mereka tertawa bersama.

"Hahaha kaget gue lo bilang gitu, di ajarin siapa lo" wanita itu menaruh selang air pada tempat nya dan mematikan keran. Dia mendekat ke arah wanita itu yang sudah duduk setelah menyiapkan satu gelas jus jeruk.

"Di ajarin kamu" lawan bicara nya itu mungkin paham dengan bahasa isyarat yang diperagakan. Mereka melanjutkan obrolan dengan suara dan gerakan jari. Angin itu bener-bener begitu sejuk menerpa wajah.

"Lo mau jemput Zee jam berapa da?" Seketika wanita itu kaget, dan langsung berlari masuk ke dalam. "Dasar tsuNaomi. Pelupa nya gak ilang-ilang"

Naomi keluar dengan pakaian yang sudah cantik sedikit modis untuk seorang ibu satu anak. Dia keluar menggunakan taksi, karena sampai sekarang sang Papa belum membolehkan diri nya mengendarai mobil sendiri, bahkan kemana pun Naomi pergi Papa mempercayai temen Naomi pada teman nya yang harus menyupiri.

Jalanan seketika macet, kabar nya ada kecelakaan mobil di depan. Naomi terlihat gelisah, karena diri nya telat untuk menjemput sang anak. Kalian tau dimana Zee? Udah paham lah kalian ah, jangan pura-pura sok gak tau deh. Heheh canda.  Sekarang Zee ada di kediaman Veranda, Naomi terburu-buru karena Naomi tau Veranda akan pergi untuk manggung bareng temen-temen nya. Dia takut jika Ve akan telat karena Naomi telat menjemput  anak nya.

Setelah sampai, Naomi langsung memencet Bell. Berharap Ve masih ada di dalam. Naomi akan merasa bersalah saat ini. Setelah menunggu lama, pintu terbuka terlihat dari dalam Ve yang baru saja bangun tidur.

"Eh  Naomi. Ini jam berapa kok udah dateng" Naomi langsung merogoh tas nya dan menunjukan HP lada Ve, Ve membulatkan  mata bahwa jam yang tertata di hp Naomi sudah lewat dari jadwal diri nya pergi. "Astaga!" Ve langsung lari ke dalam, sedangkan Naomi menggeleng saja. Naomi ikut masuk dan menutup pintu. Naomi memasuki kamar Ve yang terlihat Zee tertidur pulas di atas ranjang besar itu. Sedangkan Ve masih di dalam kamar mandi.

Cklek.

"Aduh aku telat banget" Ve keluar dengan tenktop dan handuk yang melilit di pinggang nya, sedangkan Naomi masih berada di samping Zee. Lalu wanita satu anak itu bangun berdiri, melihat Ve yang masih mondar-mandir.

"Mi, bisa bantuin aku gak. Cariin kemeja aku, kemeja apa aja deh yang ada disitu" Naomi pun ikut membantu mencari, sedangkan Ve masih dengan mengurus rambut dan kebersihan kulit badan nya. "Makasih" laku Ve memakai semua pakaian nya, serta kini Ve sudah rapih.

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang