Naomi.

1.2K 90 22
                                    


Hai. Pakabs, sehat ya. Kalian jaga kesehatan ya, soal nya lagi musim hujan. Didaerah author udah beberapa hari ini hujan terus gak berhenti, dari malem sampe pagi.

Daerah kalian gimana, ada yang kena banjir gak? Kalo tetap jaga kesehatan  ya.

Ini author bawa cerita, tapi author juga masih ragu antara di up sama engga. Akhir nya author up, soal nya kepalang tanggung udah nulis.

Jangan lupa komen nya yah. Saran² nya gitu.

....

06:15. Suasana masih sepi. Dan aku sudah datang disekolah. Rajin yah aku? Iya dong, seorang pelajar harus seperti itu bukan. Hai kalian, ini cerita ku jadi kalian harus mendengarkan- eh membaca nya sampai selesai. Ingat, jangan out dulu oke.

Aku disini seorang pelajar SMA, dimana sekolah yang mempelajari tentang ilmu alam dan sejarah. Kenapa aku sebutkan dua, karena di SMA terdapat dua jurusan. Antara IPA dan IPS. Ilmu alam terdapat pada jurusan IPA dan sebaliknya Sejarah ada di IPS yang menceritakan masa lampau tentang Negara.

Oke, aku perkenalan terlebih dulu untuk lebih dekat. Nama ku, Shinta Naomi Prasetya. Aku biasa dipanggil Naomi oleh temen ku. Sedangkan keluarga ku memanggil nya Shinta. Kalo kalian tanya aku umur berapa dan kelas jurusan apa. Coba kalian tebak aku umur berapa? Aku kelas 2 SMA dan aku Jurusan IPS, coba tebak aku umur berapa????

Ayo dong tebak!

Yaudah deh jawab sendiri aja. Aku umur 17 tahun, aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku termasuk siswi teladan loh, kalo temen ku bilang sih aku petkilan, cantik, pokok nya paket komplit. Bener itu temen ku bilang, eh satu lagi. Lola!

Hm. Back to school.

Bukan hal aneh sih aku dateng jam segini, setiap hari tiap aku dateng yang pertama aku lakukan yaitu. Aku pergi ke perpus membantu Bu Lida membereskan Buku yang ada disana. Ibu Lida adalah penjaga perpus sekolah ini, beliau itu sudah lama jadi penjaga perpus.

"Selamat pagi Ibu cantik!!"

Aku terkekeh melihat wanita paruh baya itu. Mungkin dia kaget dengan suara cempreng ku, apa lagi dengan tiba-tiba hihi. Maafkan aku ya Bu.

"Kamu ini kebiasaan" aku membawa buku sisah Ibu yang belum ke bawa dan mengekor dibelakang nya. "Kapan sih kamu itu anggun?" Bu Lida menaruh buku nya ke rak, aku pun mengikuti nya dan berdiri disebelah nya.

"Aku pernah anggun kok, Bu" Ibu menoleh ke arah Ku. "Waktu tidur" tawa ku. Aku sempet melirik beliau, dia hanya menggeleng kepala saja.

Kita mungkin sudah seperti temen sebaya, kita sudah sangat biasa seperti ini. Jika istirahat, aku akan menemani nya di meja beliau. Aku membawa bekal beliau pun sama, jadi kita makan berdua disitu. Bukan hal aneh jika semua siswa disini melihat ku ada di perpus pada jam istirahat. Kami istirahat namun sekalian menunggu barangkali ada siswa yang mau meminjam buku.

Nyata nya, ada saja beberapa siswa yang masuk ke perpus untuk meminjam buku. Bahkan ada juga yang sedang mengerjakan tugas nya disini.

"Shinta, tolong taroh buku ini ke rak sana" oh iya, selain keluarga ku. Ibu ini yang memanggil ku Shinta, kalo guru lain sama seperti temen memanggil nya.

"Siapa yang habis pinjem buku bucin ini, Bu?" Ternyata ini adalah Novel Cinta yang judul nya. "Seribu Jatuh, sekali Cinta" aku gak paham dengan judul nya. Ya, karena memang aku sangat tidak paham dengan perihal Cinta.

"Mantan penggemar Mu.... Gre" aku langsung cemberut kepada nya.

Gre adalah anak nakal yang pernah nyatain cinta pada ku, aku menolak nya dengan halus. Alasan pun masuk akal, sebelum menyatakan cinta, Gre adalah penggemar berat ku. Itu sih kata temen aku yah. Iya dia itu seorang cewek, sudah biasa sekolah ku saling melempar hati seperti ini sesama nya. Wong sekolahan khusus cewek

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang