Duyung.

3.5K 121 9
                                    

. Hai. Hehe cuma mau bilang, Author melenceng sedikit gak papa ye. Author tiba-tiba kepikiran tentang bikin cerita putri duyung gitu, setelah liat video di YTB. Dan maklumin aja ya hehe.

Cerita nya gak bagus sih. Tapi baca dulu aja Ye.

........................................................................




Seorang gadis tengah berdiri dipinggir laut. Matahari sudah menyilaukan warna jingga nya. Bukan, wanita itu bukan sedang menunggu senja, melain kan menunggu kapal yang akan segera mendarat. Ia mendongak mencari tanda-tanda datang nya kapal. Dengan menaruh tangan nya dikedua pinggang gadis itu sedikit menggerutu. Pakaian khas anak desa terlihat sangat pas untuk nya.

Baju lengan pendek yang ia gulung kedua nya, celana pendek selutut yang berwarna biru serta sendal jepit yang ia pakai menunjukan seperti anak pedesaan. Detik kemudian senyum nya mengembang, sesuatu yang ditunggu pun akhirnya datang juga. Setelah mendarat, ia membantu para nelayan yang sedang menurun kan ikan serta perlatan nya.

"Apa kau sudah menunggu lama?!!" Suara yang sangat keras untuk menutupi bising nya deras ombak sore ini.

"Tidak! Hanya 60menit saya berdiri disini!" Balas nya. Setelah sudah cukup, gadis itu membawa hasil tangkapan sang Ayah.

Berjalan beriringan keluar dari area pantai, dan juga karena waktu sudah menunjukan sore hari. "Ayah, apa kah besok saya boleh ikut kembali?" Tanya nya yang masih berjalan untuk menuju rumah nya.

"Apa sakit mu sudah sembuh. Jika sudah, besok kau boleh ikut. Tapi, jika belum, kau harus nurut sama ibu dirumah!" Pesan nya.

"Aku sudah sangat sehat dari sebelum nya. Dan besok aku harus tetap ikut" Sang Ayah tersenyum. Padahal umur gadis ini sudah lebih dari 20th. Tetap saja Ayah nya merasa gemes dengan nya. Anak tunggal yang selalu menjadi prioritas utama bagi orang tua nya. Dalam hati, mereka tidak rela jika sang anak ikut pergi untuk mencari ikan, laut bukan lah tempat bermain nya. Namun, sudah kebiasan dari kecil gadis itu selalu ikut dengan sang ayah untuk pergi nelayan.

"Ve" sambutan sang ibu mempu membuat senyum nya semakin merkah. Ve dan sang ayah menjabat tangan nya. "Sakti, bagaimana keadaan mu?" Tanya sang istri.

"Tidak usah khawatir Shan, aku baik-baik saja" Shania. Istri dari Sakti yang sudah lama menjadi seorang nelayan. Kenapa kah Shania bertanya tentang keadaan sang suami. Karena, Selama 3hari sakti berada ditengah laut dan syukur nya sang suami pulang dengan selamat. Padahal bukan kali ini saja Sakti pulang jangka waktu yang lama. Bahkan, ia pernah 1bulan ditengah laut. Dasar bang toyib kau, Sak.

Sedangkan dilain tempat, ada makhluk hidup yang sedang merasakan bunga. Senyum disetiap kayuhan tangan nya menjadikan diri nya seperti gila. "Aku melihat nya, ya aku melihat nya. Dia begitu sangat mempesona" gumam nya dalam hati. Entah apa yang telah dilihat.

Kembali ke keluarga ShanSak. Malam sudah menjelang, kedua suami istri ini pun masih kuat untuk bercerita diruang tamu ditemani makanan ringan. Dan disitu pun ada sang anak. Ah, ya kalian belum mengenali anak dari nelayan itu. Kalian harus kenal dengan seorang Veranda, walau pun paras nya cantik, kelakuan dia seperti seorang lelaki. Paras nya yang cantik tidak menunjukan jika ia bisa melakukan bela diri, bahkan siapa pun tidak ada yang mengira jika Veranda adalah satu-satu nya nelayan wanita digrup Ayah nya.

Usia Veranda sudah sangat matang jika untuk menikah. Namun, gadis ini selalu menolak laki-laki yang datang tiba-tiba berniat untuk melamar nya. Alasan yang simpel selalu ia berikan, namun dengan begitu Ve tidak pernah menyakiti hati keluarga dari lelaki yang datang ke rumah nya. Masih ingin terus bersama kedua orang tua nya, dan alasan lain Veranda adalah ia masih ingin menikamati alam laut yang sangat biru. Jika sudah menikah, mana boleh Ve diijinkan untuk ikut nelayan.

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang