Budak nafsu (end).

1.2K 103 28
                                    

Nih baca aja langsung. Tenang gk ada 18+ nya kok wkwk. Tapi dikit sih. Kalian harus terus baca punya Uthor ya, dan terus comen untuk nyemangati authot. Yah

Typo nya gak ke kontrol gaes, jadi maklum. Awas kalian mabok, ini part spesial banget buat kalian. Dah ah baca aja ya...










Dua hari berlalu Ve sering sekali terdiam. Alasan nya cuma satu, permintaan Naomi yang bagi diri nya itu sangat mustahil untuk dikabulkan. Bahkan dua hari ini Ve belum mengabari Naomi sampai sekarang.

Kini Ve sedang termenung diatas meja makan dengan tatapan kosong. Wanita ini sedang melakukan makan malam, sang pembantu pun sedikit aneh memandang nya. Pasal nya Ve tidak pernah terbengong seperti ini. Hingga dering notif membuyarkan lamunan nya. Ve segera membuka nya.

'Barang baru, masih virgin. Mau gak lo?'

Ve semakin menghembuskan nafas nya. Dia kira itu pesan dari Naomi yang akan mengatakan jika diri nya meralat ucapan beberapa hari lalu.

Itu adalah kabar dari ketua club yang biasa Ve kunjungi. Ve selalu mencari kesenangan ditempat itu dengan cara melampiaskan nafsu nya pada penghuni tempat neraka itu. Disitu lah kesenangan Ve sesungguh nya. Apa jadi nya jika Ve menghamili Naomi, mana bisa Ve dateng ke tempat itu lagi.
..

Tidak ambil pusing. Hari ini Ve akan masuk kampus, beberapa kali Ve dapat teguran dari dosen nya. Ini adalah semester terakhir Ve, jika Ve ingin segera lulus. Ve harus selalu hadir agar dapat membantu untuk membuat skripsi nanti.

"Tumben amat pagi-pagi udah dateng" Ve mendongak dan memutar bola mata nya malas. Ve kembali berjalan saat tau orang itu adalah Gracia.

"Lo tadi malem gak dateng? Padahal ada barang baru, montok"

Dalam langkah nya Ve sedikit termakan dengan omongan Gre. Mana bisa seorang Ve sembuh dari hipersex dia punya. Dalam diam nya Gre menyeringai jahat melihat raut wajah Ve. Tidak habis pikir, ternyata perempuan yang lebih tinggi nya itu, tidak pernah berubah dengan apa yang sudah diderita nya.

Sedangkan Naomi. Kini dia hanya mempunyai pekerjaan untuk membereskan semua barang yang ada di apartemen nya. Untuk mengusir bosen, Naomi melihat pemandangan seluruh kota di balkon yang cukup tinggi. Dia baru tau tempat dimana Gre membawa nya.

"Ternyata aku melewati semua tempat indah yang tidak pernah terlintas di otak ku" gumam nya. "Berapa banyak waktu yang udah aku lepas hanya untuk bercinta dengan manusia seperti dia"

Naomi langsung menoleh ke belakang kala suara dering telpon menggema. Tanpa dilihat pun Naomi sudah tau siapa si pelaku. Manusia egois yang bersikap dingin dengan penampilan yang datar.

"Iya,"

Naomi menghela nafas. "Kenapa sih aku cepat banget luluh cuma denger suara lembut nya aja" gumam nya.

Naomi seperti mempunyai sifat ganda yang cepat sekali untuk berubah ini yang membuat nya merasa dimanfaatkan oleh Ve.

Kini waktu sudah sore. Naomi sedang makan dengan tenang, dia tidak sendirian ada manusia lain didepan nya. Dalam suap nya Naomi mencoba untuk tenang walaupun dia tau orang didepan nya merasa gelisah.

"Apa kamu berniat untuk merubah pikiran?" Suara Ve terdengar sangat kalem dan lembut sekali. Naomi langsung mendongak menatap nya, gampang sekali berkata seperti itu. Ve pun langsung kembali makan dengan sedikit wajah gelisah.

Naomi meletakan sendok nya dengan tenang. Wajah nya masih tidak berekspresi. "Lepas aku" Ve langsung mendongak dengan cepat. Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan nya. "Kamu tidak sanggup kan? Aku udah bilang, kalo kamu gak sanggup kamu bisa lepas aku"

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang