My Cold boyfriend 06

2.1K 109 2
                                    

[Jangalupa follow akun aku gaes]
Voto dulu baru baca
Komen juga yah ramein cerita nya:))

*****

"akhirnya bangun juga," suara berat itu mengagetkan Alea yang tengah berusaha melepas ikatan di tangan nya.

"kamu siapa? kenapa kamu culik Alea," Alea sangat ketakutan dirinya kini tengah diikat di sebuah kursi.

"karna lo tambang emas bagi gua"

"hiks, tolong lepasin Alea hiks," Alea menangis.

"mana mungkin gua lepasin lo, lo itu tambang berharga buat gua," kata nya sambil menghapus air mata Alea dengan ibu jari nya.

Alea memalingkan wajah nya kearah lain agar tangan orang itu tidak lagi menyentuh wajah nya.

"haha, ternyata lo itu cantik juga"

"hiks hiks, Alea mohon lepasin Alea dari sini"

"lo tenang aja setelah keluarga lo bawa uang tebusan baru lo gua lepas," kata nya meninggalkan Alea sendirian di ruangan gelap itu.

Dia mengunci Alea di ruangan yang gelap hanya ada satu lilin yang menerangi ruangan yang sangat besar itu cahaya nya pun hanya sedikit membuat Alea susah untuk bernafas.

"tolonggg," teriak Alea.

"hiks hiks tolong"

"tolongg," suara Alea mulai melemah Alea itu tidak bisa berada di ruangan yang gelap, kalau dia berada di ruangan yang gelap maka dia tidak akan bisa bernafas dengan normal.

"Huh huh," Alea mulai merasa sesak untuk bernafas dia mulai kehilangan kesadaran. Alea pingsan dengan keadaan tangan dan kaki diikat di sebuah kursi.

~🐨~

prok prok👏🏻👏🏻

Riuh suara tepuk tangan mengiringi kemenangan Angga.

Angga berhasil melewati garis finish sebagai pemenang pertama dan dia berhenti tepat di depan penonton yang tak lain adalah teman teman nya sendiri.

"weh mantep broo," kata Raka sambil bertos ria dengan Angga.

"yoi nGga lo mantep gila," kata Nichol ikut memberi selamat kepada Angga karna dia berhasil memenangkan balapan malam ini begitu juga dengan teman teman nya yang lain.

"keren bos," puji teman teman nya.

"haha biasa aja," kata Angga sombong.

Padahal Angga tidak tertarik dengan dunia balap tapi karna bujukan Raka, Angga akhirnya mau mengikuti balapan malam ini yang memperebutkan basecamp sebagai hadiah bagi pemenang nya dan dia berhasil memenangkan balapan ini.

Angga tengah mengurus surat-surat basecamp nya sebelum di tempati dan resmi menjadi milik nya, karna balapan ini adalah balapan yang resmi maka dari itu semua nya harus sesuai prosedur.

Angga harus mengubah surat itu menjadi surat yang atas nama nya sendiri agar nanti nya tidak ada yang bisa mengambil atau merebut nya tanpa persetujuan dari Angga.

Setelah selesai mengurus beberapa surat Angga, Raka, Nichol dan sepuluh orang teman nya pergi untuk melihat basecamp yang sudah resmi menjadi milik Angga itu.

Nanti nya basecamp itu akan digunakan untuk mereka berkumpul sebelum nya mereka juga mempunyai tempat berkumpul tapi tak sebesar basecamp yang ini.

Ternyata basecamp itu terletak di pinggir jalan dan letak nya juga strategis tapi yang tidak bagus nya adalah basecamp mereka ini berdekatan dengan sebuah gedung yang sudah lama tidak terpakai seperti nya.

"kaya nya tu gedung angker dah," kata Rafi yang tampak seperti merinding melihat gedung didepan nya itu.

Rafi adalah salah satu anggota di perkumpulan yang diketuai oleh Angga. Kenapa perkumpulan mereka tidak di beri nama? karna Angga tidak berniat membuat geng ia hanya ingin berkumpul kumpul saja tidak ada niatan membuat geng namun dirinya tetap saja di tunjuk sebagai ketua walau perkumpulan ini tidak resmi sebagai geng.

"kenapa lo takut," tanya Angga mengejek Rafi.

"kata siapa gua takut, gua nga takut," kata Rafi padahal dia sebenar nya memang takut akan hal yang berbau mistis tapi karna gengsi dia berbohong bahwa dia tidak takut dengan gedung itu.

"kalo lo nga takut gua tantang lo masuk kesana," kata Angga dengan senyum meremehkan nya.

"hah, oh o..oke gua bakal masuk," kata Rafi yang terlihat gelagapan namun tetap menyetujui tantangan Angga.

"beneran lo fi mau masuk, tu gedung banyak penunggu nya tau," kata Raka malah menakut nakuti Rafi.

"kecil, gua nga takut yang begituan," kata Rafi sok berani tapi malah menggerutu dalam hati, "mampus gua, gimana kalo gua ketemu mba kunti haduhh"

"yaudah sana lo masuk kalo perlu lo bawa salah satu barang yang ada di dalem buat bukti kalo lo beneran masuk," kata Nichol.

"yaudah gua bakal masuk," kata Raka berjalan menuju gedung yang ada di sebrang jalan itu.

"ati ati fi ada mba kunti," teriak Riko salah satu teman nya juga.

"kalo lo ketemu mba kunti bilangin gua titip salam," teriak Joni ikut menakuti Rafi.

Mereka yang melihat Rafi sudah ada di depan gerbang gedung itu pun berteriak, "masuk fi," teriak Angga yang di susul teriakan yang lain juga ikut menyuruh agar Rafi cepat masuk.

Rafi sudah berada di halaman gedung tua itu dia benar benar takut disana sangat gelap tidak ada satu pun lampu yang menyala.

"AllahuAkbar," kaget Rafi ketika ada kucing menabrak kaki nya Rafi mengelus ngelus dada nya yang hampir saja copot karna kaget.

"mba kunti gua cuma mau lewat jangan ganggu gua," kata Rafi terus masuk ke dalam gedung sampai di dalam gedung Rapi tampak begitu ketakutan dia berusaha mencari barang yang bisa dibawa nya agar semua teman nya percaya dia telah masuk ke dalam gedung tua itu.

Ketika sedang mencari barang Rafi tak sengaja mendengar teriakan seorang perempuan, "tolonggg" begitulah yang Rafi dengar.

"anjim jangan jangan suara mba kunti," kata Rafi badan nya sudah gemetar dan wajah nya pun penuh dengan keringat karna ketakutan.

Rafi memberanikan diri mendekat kesebuah pintu dan pelan pelan membuka nya Rafi mengintip apa yang ada di sana, gelap tapi masih ada cahaya lilin yang hampir habis.

Samar samar Rafi melihat, "hah. Cewe," kata Rafi terkejut melihat ada seorang perempuan yang tengah diikat di sebuah kursi yang ada diruangan itu.

*****

[Jangan lupa vote dan komen]
Biar tambah semangat ngetik nya
Vote kalian sangat berharga

My Cold boyfriend [TAMAT]✔️ Belum direvisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang