My Cold boyfriend [TAMAT]✔️ Belum direvisi

My Cold boyfriend 19

Pulang dari tempat nek Riah Angga langsung kembali ke restoran dimana kedua teman nya tadi makan.

Ternyata Nichol dan Rafi sudah menunggu nya di depan mobil.

"woy kemana aja lo"

"iya bos dari mana"

"nganterin nek Riah pulang"

"nek Riah siapa," tanya Nichol pasal nya dia tidak pernah mendengar nama itu sebelum nya.

"nenek nenek"

"yaelah bos gua juga tau lo kan nyebut nya nek"

"wah bos Angga emang baek banget yah nganterin nenek nenek pulang"

"ck, lo bedua udah selesai kan, cepetan gua mau istirahat," kata nya langsung masuk ke mobil.

"iye bos siap," Rafi menyusul dia duduk di belakang sendirian.

"gua nginep di rumah lo," kata nya datar pada Nichol. Nichol pun sudah biasa akan sikap sahabat nya itu.

"nginep ya nginep aja nGga, biasa nya juga nga ngomong kalo mau nginep," kata Nichol sambil pokus menyetir.

"gua juga yah Nic," celetuk Rafi dari belakang.

"hemm," Nichol menjalankan mobil dengan kecepatan rata rata.

Rafi dan Angga menginap dirumah Nichol mereka bertiga bermain game sampai larut malam dan baru tidur pada jam 3 pagi.

~🐨~

Flashback on

"Rahasia apaan," kata Keran masuk kedalam ruang inap Alea.

Alea terkejut dia menundukkan kepala nya tak mau melihat Keran.

"Alea jawab abang, Maksud nya rahasia penyakit apa, hah?" Alea hanya diam.

"dok penyakit siapa yang dirahasiakan," Keran bertanya ke dokter Dina.

Dokter Dina pun sama dia tidak menjawab apa apa.

"Alea jawab gua," Keran mulai marah.

"Al..Alea sakit...." jawab Alea takut.

"sakit apa jawab yang bener Ya"

"Keran tenang, kasian Alea dia butuh ketenangan jangan kamu ganggu dia dulu, biarkan dia istirahat"

"engga dok saya mau tau penyakit siapa yang kalian Sembunyiin dari saya"

"bang Al Ale..a tak..kut," ucap Alea dengan sesegukan dia mulai menangis.

Keran mulai menurunkan nada bicara nya,"Ya tenang gua ada disini," Keran mememluk adik nya itu untuk menenangkan nya.

Alea menangis di dalam pelukan Keran, setelah dirasa Alea mulai tenang Keran melepas pelukan nya.

Keran bertanya dengan lembut, "Ya jawab gua yah, nga usah sembunyiin apa apa dari gua. Lo sakit apa," Alea pun masih belum bisa menjawab pertanyaan abang nya itu.

"Keran biar saya saja yang jelaskan tentang penyakit Alea,"  kata Dokter Dina.

"sebenar nya Alea itu..." Dokter Dina menggantung penjelasan nya dia melirik ke arah Alea. Alea pun Mengagguk memberikan tanda setuju kalau dokter Dina menjelaskan tentang penyakit nya ke pada Keran abang nya itu.