2. BAKAL SEKACAU APA
* * *
Genoa tidak bisa menghilangkan senyumannya sejak tadi. Bahkan setiap hari ketika dirinya bisa berdekatan dengan Dira. Namun, sayangnya kelas mereka yang berbeda terpaksa harus terpisah tapi Genoa dengan tekad yang kuat tetap bertahan dengan perasaan cintanya yang kuat.
Siapa yang tidak akan jatuh cinta kepada Dira?
Genoa menyetujui ucapan Lika tadi saat ia dengar bahwa Dira memang pantas menjadi bidadari, tepatnya dihati Genoa. Walaupun ia memang tidak mengenal siapa sahabat Dira tapi apapun yang dilakukan Dira, Genoa akan menunggunya.
Waktu dua jam bukan apa-apa. Sampai setengah hari pun, Genoa akan tetap sabar menunggu. Bukan hanya cantik yang Genoa suka, tetapi ketulusan Dira untuk hal apapun.
"Kamu gak mau pegang pinggangku?" tanya Genoa tiba-tiba saja menepikan motornya dan menoleh ke arah belakang.
Dira terkejut dengan itu. "Aku kira kamu bakal risih dipegang pinggangnya."
"Sampai meluk malah aku suka, Dir," seru Genoa berdecak menghadapi Dira. "Kamu itu kayak gak kenal aku, Dir, apa yang kamu lakukan aku dukung. Tapi aku ingin kamu selalu ada di sampingku. Di hatiku."
Dira tersentuh dengan ucapan Genoa. Sebenarnya siapa laki-laki ini? Siapa dia? Apa dia pangeran? Ataukah dia malaikat itu? Mengapa dia harus berwujud manusia dan menjadi pacarnya sekarang?
Terakhir, mengapa Genoa begitu banyak memiliki cinta kepadanya?
"Iya, Genoa, kalau kamu terus berhenti cuma gara-gara gak aku peluk kapan sampainya nanti?" ledek Dira memeluk dari belakang dan menyandarkan kepalanya di punggung kekasihnya itu.
Genoa tersenyum. "Aku gak peduli mau sampai rumah atau nggak, asalkan kamu selamat."
"Selamat atau modus nih?"
"Dua-duanya gak boleh?"
"Boleh deh kalau buat Genoa." Dira terkekeh dari balik punggung itu.
Selain keluarga, Genoa satu-satunya kebahagiaan yang Dira punya. Entah bagaimana akan terjadi jika Tuhan tidak menakdirkan mereka bersama. Apa Dira harus merelakan itu atau dia ingin pergi dari dunia ini?
"Aku selalu punya perasaan takut kehilangan kamu, Dira."
Lamunan Dira buyar ketika mendengar Genoa berkata seperti itu. Apa ini ikatan yang kuat tentang perasaan?Mengapa mereka bisa berpikiran hal yang sama? Suasana kali ini berubah, lebih serius. Namun Dira tidak ingin menganggapnya serius.
"Gak bisa dibayangin kalau aku kehilangan kamu bakal sekacau apa," seru Genoa dengan suara yang cukup keras.
Dira bahkan hampir bingung, sebenarnya siapa yang akan kacau?
Dirinya atau cowok itu?
"Aku takut Tuhan gak menciptakan kita untuk bersama."
Dira menahan napasnya. Sekarang siapa yang sebenarnya merasakan takut? Ucapan Genoa malah membuat Dira jadi semakin takut, seharusnya cowok itu tidak boleh berpikiran buruk seperti ini. Memang memikirkan masa depan itu baik, tapi menjadi tidak baik ketika yang dipikirkan adalah hal yang buruk.
"Kamu kalau ngomong suka aneh, kita gak akan mungkin pisah Gen. Yakin sama perasaan kamu, kalau kamu udah punya ketakutan-ketakutan itu nanti Tuhan malah memberikan ujian hidup dari ketakutanmu."
"Maafin aku, Dira."
"Gak apa-apa, lain kali jangan ya." Dira menjawab sembari menghela napasnya berat, namun ketika melihat ke tepi jalan ada sebuah konter yang terpampang gambar ponsel. "Ya ampun, Gen, aku lupa hapeku ketinggalan tadi. Kayaknya sekarang ada di Lika."
"Kamu mau kita ke rumah Lika?" tanya Genoa memastikan.
"Gak usah deh. Tapi aku juga gak yakin apa Lika tau kalau hapeku ada di sana."
Genoa mengangguk. "Ya udah nanti aku coba hubungi nomor kamu, ada di Lika atau nggak."
"Iya," jawab Dira mengangguk sekali lagi.
"Tapi aku sedih."
"Kenapa?"
"Gak bisa teleponan sama kamu malam ini, ya kan?"
Dira memukul bahu cowok itu dan tertawa, kadang Genoa itu ada-ada saja kelakuannya. "Kamu itu ya, kangen terus nih."
"Aku gak bisa jauh dari kamu, Dira."
"Iya, iya, nanti aku bisa pake hape mama buat teleponnya."
"Thanks, Dee," seru Genoa sangat manis.
Dira menyadari panggilan berbeda cowok itu. Ia tidak tahu apakah Genoa melihatnya atau tidak tapi Dira tidak bisa menyembunyikan senyumnya, ia terlalu bahagia.
"You're welcome, Genoa."
* * *
Sabaaar gaes, manis dulu manis... belum muncul sifat nyebelinnya😌
Masih santuy kan bacanya?
Masih nyaman buat lanjut?
Kenalan sama Dira si bidadarinya Genoa???
Kuy lah
GEWLA CANTIKNYA GAK ADA OBAT
YANG KENTANG HARAP USAP DADA🤣
NEXT? NEXT??
SPAM KOMENTAR YUK!!! RAMEIN CERITA TITIK TERENDAH!!!
RAMEEEIN DONG, KALAU SEPI NIH LAPAK UDAH KEK KUBURAN
SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗
LANJUT KAN?!
SEMOGA SUKAAA
TERIMA KASIH
FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@FIRLANAGRANDE
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terendah
Teen FictionKetika Genoa memaksa Dira memasuki sebuah orbit. Dira menikmati keadaan dirinya yang terperangkap. Sementara ketika Dira merasa bahwa dirinya berada di tempat yang tepat. Genoa malah pergi sangat jauh dari orbit dan meninggalkan Dira dalam keadaan p...