82. HUJAN SAMA KAMU

617 81 18
                                    

Genoa merasakan sentuhan tepat di bahunya, awalnya ia tidak peduli. Namun sentuhan itu mengingatkannya pada Dira. Genoa segera menoleh, tepat di sampingnya Dira memberikan senyumannya kepada Genoa, ia mengusap rambut cowok itu dengan lembut.

"Dir?"

Lagi dan lagi, Dira tersenyum ke arah Genoa. Ia mengulurkan tangannya untuk meminta digenggam, tentu Genoa hanya menurut saja. Genoa ditarik untuk mengikutinya ke suatu tempat.

"Dir?"

Genoa mengulang pertanyaan yang sama kepada Dira. Ia kebingungan mengapa Dira bisa berada di dekatnya?

Dira tersenyum sekali lagi, hanya menganggukan kepalanya sembari terus menuntun Genoa agar mengikuti langkahnya.

"Aku mencintaimu, Dir. Aku kembali."

Genoa tidak menghilangkan kesempatan untuk membicarakan ini ketika Dira berada di dekatnya. Dira menghentikan langkahnya dan berbalik, ia masih menggenggam tangan Genoa.

"Aku Genoa yang kamu kenal, Dir." Kali ini Genoa yang tersenyum kepada Dira. "Aku Genoa yang selalu mencintaimu dan melindungimu dari hujan."

Senyuman Dira tidak pernah pudar sejak tadi, malah makin melebar. Ia memeluk Genoa sangat erat tanpa mengungkapkan apa-apa padahal sejak tadi Genoa mengajaknya berbicara.

Pelukan itu terlepas seolah ada yang ingin Dira sampaikan karena genggaman dan ajakan Dira kembali dilakukan.

Genoa memperhatikan dari belakang wajah Dira. Terlihat lebih cerah dari biasanya. Terlihat sangat cantik dan sejujurnya Genoa ingin sekali menghentikan perjalanan ini agar dirinya bisa memeluk Dira tanpa henti.

Memerangkap gadis itu agar tidak pergi jauh darinya.

"Ayo, sini Genoa!"

Genoa mengerjapkan matanya ketika tersadar dirinya sudah berpindah tempat di sekolah. Ia menatap Dira kebingungan.

"Dir, kenapa kita ada di depan kelas kamu?" ia juga sekarang bingung Dira baru mengeluarkan suaranya di sini.

"Itu kamu kan, Gen? Sama aku? Di sana!"

Genoa yang sedang menatap pemilik mata berkaca-kaca itu kini ikut melihat ke arah yang Dira maksud. Sungguh, Genoa makin terkejut ketika melihat dirinya dan Dira ada di sana.

Genoa sangat terkejut ketika melihat dirinya sendiri, ia menoleh lagi ke arah Dira.

Dira masih saja memberikan senyuman manisnya pada Genoa. "Hari pertama kamu berkenalan denganku, Gen."

Kini Dira kembali menarik tangan Genoa mengikuti langkah gadis itu. Padahal Genoa ingin sekali bertanya mengapa mereka bisa datang ke tempat ini dan menyaksikan kembali kejadian itu.

Genoa berada di dekat jalan menuju halte dekat sekolahnya. Ia memperhatikan Dira dari belakang seolah permintaan gadis itu harus dituruti ke mana pun tempat yang ingin dia kunjungi.

Perjalanan mereka terhenti karena hujan tiba-tiba saja turun. Genoa membulatkan matanya mencoba menahan langkah Dira yang tiada hentinya untuk berjalan.

"Dir, ikut aku! Kita cari tempat buat meneduh!"

Dira membalikkan badannya, namun detik selanjutnya ia terkekeh. "Maksud kamu di sana, Gen?"

Untuk kedua kalinya, Genoa melihat dirinya sendiri saat menolong Dira pingsan karena hujan sore itu. Ia menoleh ke arah Dira yang sekarang sedang dirinya genggam dengan tatapan bingung.

"Kamu lagi tolongin aku."

Genoa menghela napas karena sepertinya respons Dira yang kini ada di hadapannya tidak pernah mau mendengar setiap katanya. "Dir, ayo kita ke sana!"

Tangan Dira terlepas, ia malah memutar tubuhnya seolah menunjukkan ada yang berbeda dari pandangan Genoa sekarang.

Walau baju Genoa dan Dira sama-sama basah tapi keduanya tetap berada di bawah derasnya air hujan yang mengguyur mereka.

"Aku udah gak alergi dingin lagi, Genoa."

Dira tersenyum lebar.

"Aku bisa main hujan sama kamu sekarang."

* * *

VOTE DAN KOMENTAR SEBANYAK MUNGKIN!

SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗

LANJUT KAN?!

NEXT?

SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT

SEMOGA SUKAAA

TERIMA KASIH

FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE

Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang