Seakan memutar kembali kenangan yang terjadi, mengertilah bahwa sekarang kita sudah sendiri.
* * *
Dira membuka matanya, ternyata di luar sudah terang. Semalam ia langsung tertidur setelah meminum obat. Masih terasa dingin namun tak separah waktu itu, Dira beranjak menuju ke luar tenda.
"Dir." Jelas saja Dira menoleh ke asal suara yang memanggilnya. Di sana Lika berjalan mendekat ke arahnya. Sebisa mungkin dalam keadaan tenang. "Gue mau bicara sama lo, Dir."
"Gue gak pernah ngelarang lo ngomong kok, Lik, silakan!" jawab Dira menyetujui dan duduk di kursi panjang yang tersedia dekat tenda.
Lika menarik napasnya sebentar. "Maafin gue ya, Dir. Gue udah jahat sama lo."
Dira mengangguk. "Gak masalah kok. Kan cinta seseorang gak bisa dipaksa."
"Sejujurnya gue gak cinta sama Genoa, Dir." Lika menundukkan kepalanya sembari menahan tangis. "Lo tau kan, kalau gue lebih mengharapkan Jiwa. Gue ... gue cuma mau rasain gimana punya seseorang yang mencintai gue dengan tulus. Tapi sayangnya gue gak seberuntung lo, Dir. Genoa memang amnesia tapi hati dia gak bisa lupain lo. Dan sekarang Jiwa juga cinta sama lo."
"Dia memang terus bilang cinta sama gue tapi Lik apa ya lo bilang gak benar, gue gak seberuntung apa yang lo pikir. Gue kehilangan ingatan Genoa dan dia bahkan tertarik sama lo-ya walaupun sekarang kalian udah putus tapi kalian pernah punya hubungan itu.
"Andai gue termasuk orang yang mudah jatuh cinta. Mungkin gue akan menerima Jiwa, Lik. Tapi gak mudah, gue gak bisa cinta sama Jiwa, dan gue merasa jahat Lik udah buat perasaan Jiwa hancur."
"Semuanya saling tersakiti, Dir, gue minta maaf sekali lagi."
"Gue udah maafin lo, Lik." Dira memeluk Lika erat. "Gue bahkan gak bisa marah ke lo, Lik. Jangan buat gue nangis karena gak bisa marah."
"Dir," ucap Lika menangis dan memeluknya sama eratnya. "Tapi gue masih sedih, Dir, Jiwa lebih jahat dari yang gue kira."
"Lik, lo gak pernah tau tentang Jiwa. Lo gak pernah rasain gimana dia peduli sama lo. Apa lo pernah nanya kenapa Jiwa bisa pacaran sama lo?" tanya Dira membuat pelukan itu terlepas.
Lika menggelengkan. "Gue pikir Jiwa juga suka sama gue, tapi akhirnya dia selingkuh."
"Dia lindungin lo dari teman-temannya, Lik."
"Kenapa sama temannya Jiwa?" tanya Lika makin bingung.
"Kalau lo gak pacaran sama Jiwa. Teman Jiwa incar lo, Lik. Dia suka sama lo tapi bukan karena cinta. Ada gak teman Jiwa yang lo kenal?"
"Maksud lo Rafeal?" Lika langsung menebak cowok itu.
"Mungkin, gue gak tau namanya." Dira mencoba menjelaskan. "Dia tertarik sama lo, Lik, kalau gak ada Jiwa mungkin lo gak bisa di sini. Lo bisa aja gak ada lagi semangat untuk hidup, Lik."
"Jadi maksud lo, Rafeal jahat Dir?"
"Iya, Lik. Jiwa cerita semua itu ke gue. Dia gak mau lo berakhir buruk bersama Rafeal."
Lika kembali menangis lalu ia memeluk Dira. "Gue udah sia-siain kepercayaan lo, Dir. Maafin gue."
"Lik, bantu selesaikan masalah ini. Tolong bilang ke Rafeal untuk berhenti dan lindungi Jiwa, Lik, gue yakin dia gak berniat buat ikutin semua yang dilakukan sama temannya."
"Iya, Dir, gue akan bantu."
"Dir." Dira mendongak saat Genoa kini memperhatikan mereka berdua. Dia tersenyum ke arah cowok itu. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya saat Genoa sudah baik-baik saja.
"Ada apa, Gen?" tanya Dira berdiri menghadap cowok itu. Sementara Genoa sedikit melirik ke arah Lika, Dira mengangguk sebagai jawaban. "Aku sama Lika udah baikan lho. Aku udah ngerti semuanya."
Baru saja Genoa ingin berbicara, tetapi ponselnya berbunyi. Panggilan itu langsung diangkat olehnya dan terkejut mendengar hal itu. Dira dan Lika yang bingung hanya saling lempar pandang.
"Telepon dari siapa, Gen?"
"Dari teman gue, Dir."
"Teman kamu gak jadi nuntut musuh mereka ke polisi, kan?"
Genoa menggeleng. "Teman gue masih nuntut, Dir, polisi lagi cari komplotan mereka. Dan sialnya mereka kabur."
* * *
Guys, please! Give me support. As many votes and comments as possible. Getting here who support a little :(
SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗
LANJUT KAN?!
NEXT?
SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT
SEMOGA SUKAAA
TERIMA KASIH
FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terendah
Teen FictionKetika Genoa memaksa Dira memasuki sebuah orbit. Dira menikmati keadaan dirinya yang terperangkap. Sementara ketika Dira merasa bahwa dirinya berada di tempat yang tepat. Genoa malah pergi sangat jauh dari orbit dan meninggalkan Dira dalam keadaan p...