47. DUA HATI

639 108 18
                                    

"Maksud kamu apa?" Dira tidak mengerti dengan tujuan Genoa. "Kamu itu suka sama aku atau Lika? Kamu harus memilih, Gen, bukan dua-duanya."

"Gue ...."

"Harusnya kamu jangan sebut kata cinta lagi, Gen. Seakan sekarang kamu lagi kasih aku harapan lebih."

Keduanya terdiam selama perjalanan. Genoa tidak mengatakan apapun lagi setelah ia kalah kata-kata oleh Dira. Fokusnya kini hanya kepada jalan dan tujuannya mengantar Dira pulang.

"Pas kamu tadi tanya, kamu tau gak, Gen?" tanya Dira padahal cewek itu belum menjelaskan apa-apa. Maka dari itu Genoa yang mendengar hanya bisa menautkan kedua alisnya bingung.

Dira tidak melihat ke arah spion, cewek yang masih memegang ke motor tampak sibuk memperhatikan jalanan.

"Kalau aku jatuh cinta sama cowok lain gimana ya?"

"Gimana apanya?"

"Aku mau jatuh cinta sama cowok lain. Aku mau buka hati untuk siapapun itu. Yang mungkin ... mungkin bisa buat aku nyaman sama dia."

Genoa diam. Tidak peduli dengan topik pembicaraan ini. Sekalinya bicara malah bertengkar tapi kalau diam rasanya ia ingin mencintai Dira. Helaan napasnya terdengar, sejujurnya Genoa malas menanggapi.

"Gue yakin lo gak mungkin bisa."

Dira membelalak matanya mendengar itu. "Kamu bercanda ya, aku pasti bisa buka hati buat cowok lain."

"Nggak bisa!" tegas Genoa memperjelas ucapannya. "Karena lo masih cinta sama gue."

"Kenapa jadi kamu yang larang aku sih? Kamu aja bisa suka sama Lika, masa aku gak boleh suka sama cowok lain."

"Dir. Jangan gila!"

"Gila mana? Kamu kali yang gila!"

"Oke, Dir!" Genoa tampak frustrasi sekarang. "Gue cinta sama lo. Tanpa Genoa yang dulu. Sekarang gue sadar perasaan gue ada buat lo."

"Kita udah putus buat apa ngomong itu." Dira mendelik malas mendengarnya.

"Lo yang bilang kalau kita putus, bukan gue. Di dermaga, sama sekali gue gak minta kita putus," jawab Genoa apa yang menurutnya benar.

"Terus maksud kamu, kamu itu mau punya dua pacar? Kamu mau suka sama aku dan Lika?" tanya Dira tidak mengerti. "Jangan kayak gitu, Gen, kamu gak boleh memiliki dua hati dalam hidup ini."

"Dua hati itu bukan gue yang ciptain, tapi perasaan gue. Gue mencintai lo tapi gue juga menyukai Lika."

"Tapi itu kan ada niat juga," ujar Dira sesantai mungkin. "Aku mau kita tetap putus. Gak ada dua hati gak jelas kamu."

"Nggak putus, Dir!"

"Ya putus lah. Kamu punya perasaan ke perempuan lain sama aja menyelesaikan hubungan kita."

"Dir."

"Aku mau jauh dari kamu, Gen." Dira masih saja mengucapkan seperti itu. Sekarang cewek itu selalu bisa memancing emosi Genoa.

Genoa menghela napas panjangnya. "Buka hati sama cowok lain? Siapa?Jiwa?"

"Nggak lah," balas Dira langsung menolak.

"Terus siapa yang lebih baik dari gue? Gak ada, kan? Lo masih cinta sama gue?" tanya Genoa menghalau segala hal agar pikiran cewek itu untuk mencintai cowok lain berhenti. "Dir."

"Males bicara sama kamu." Dira memukul helm Genoa. "Berhenti, Gen, aku mau turun!"

"Dir!" Genoa terkejut mendengarnya. "Kita belum sampai rumah."

Untuk kedua kalinya Dira kembali memukul helm Genoa. "Berhenti! Aku gak mau dekat sama kamu lagi."

Motor itu sama sekali tidak berhenti, tetapi rintik hujan turun begitu saja membasahi mereka. Dira panik memegang baju Genoa. Cewek itu sekarang mengalah karena hujan, Dira menutupi wajahnya dibalik punggung Genoa.

"Gen, minggir di halte!" teriak Dira agar cowok itu dapat mendengar suaranya. "Hujan, Gen, aku takut alergi lagi."

Namun, Genoa tetap menjalankan motornya. Tak peduli hujan. Tak peduli keadaan Dira. Ia marah kali ini, Genoa makin frustrasi saja. Tidak menyadari bahwa perasaan ragu itu ada untuk dirinya, bukan dari Dira.

"Genoa!" panggil Dira masih dengan volume yang keras. "Berhenti, Gen!"

Udara makin dingin. Dira yang tidak mengenakan jaket terpaksa memeluk Genoa dari belakang. Membuang rasa dingin di tubuhnya walau sebenarnya usaha itu akan tetap tak menghasilkan apa-apa.

"Kamu jahat, Genoa!"

Genoa dapat merasakan Dira menangis di belakangnya. "Ya, gue memang jahat, Dir."

* * *

ABSEN YANG MASIH TERUS BACAA?

SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗

LANJUT KAN?!

NEXT?

SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT

SEMOGA SUKAAA

TERIMA KASIH

FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE

Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang