22. IKUT GUE

744 122 110
                                    

Dira tampak tersenyum saat ini ketika dirinya sedang berada di hadapan Genoa. Sebenarnya senyumnya kali ini bukan karena cowok itu tapi tadi dia sangat bahagia mendapatkan nilai bagus di kelas.

"Kenapa lo senyum sendiri?" tanya Genoa menyadarkan lamunan kekasihnya. "Kalau bukan karena gue jangan senyum. Gue gak suka kayak gitu apalagi lo pacar gue."

Dira tertawa mendengarnya. "Bukan yang aneh kok," ucapnya menjelaskan kepada cowok itu. "Aku tadi dapat nilai paling bagus di kelas. Nilai ulangan fisika aku tadi dapat seratus."

"Gue kira karena cowok," balas Genoa bernapas lega. Ia meminum jus punyanya hingga habis setengah.
Mereka memang sedang makan di sebuah mall di Jakarta.

Padahal masih mengenakan seragam sekolah tapi Genoa tetap kekeh mengajak Dira untuk ke sana. Untungnya ia sudah diperbolehkan membawa motornya walaupun masih sering ditegaskan untuk selalu hati-hati.

"Cowok siapa?" tanya Dira bingung. Namun ia tetap mencoba menanggapi dengan senyuman. "Kamu taulah, aku gak dekat sama cowok. Kan cuma kamu yang dekat sama aku dari dulu."

Genoa mengangguk paham. Ia juga percaya akan hal itu tapi setelah mengetahui kalau cowok yang ditonjoknya menyukai Dira tentunya Genoa harus selalu memperhatikan kekasihnya. Walaupun awalnya sempat merasa tidak percaya diri tapi setidaknya Genoa ingin hubungan mereka dalam hal baik-baik saja.

"Kamu gak traktir aku es krim?" tanya Dira tiba-tiba.

"Es krim? Buat apa?" Genoa jelas saja bingung dengan ucapan itu. Apalagi mendadak mentraktir Dira kan adalah hal yang aneh. "Lo mau es krim?"

Dira lupa kalau ia melakukan kebiasaannya di depan Genoa dulu. "Gak jadi, Gen. Aku lupa kalau kamu gak tau, yang tadi lupain aja."

"Lo mau es krim atau gimana?" tanya Genoa masih tidak nyambung dengan ucapan Dira.

Sementara Dira hanya tersenyum tipis menanggapi Genoa, ia merasa tidak boleh memaksa cowok itu untuk kembali ke kebiasaannya yang dulu yaitu Genoa akan memberikan hadiah kepadanya jika mendapat nilai bagus.

Dira menerima Genoa yang sekarang. Mungkin dengan ia menerima, Dira bisa belajar banyak hal untuk memahami sikap orang lain. Ia ikhlas menerima takdirnya yang harus seperti ini bahkan sebisa mungkin lebih bersyukur karena Genoa masih ada bersamanya.

"Gak usah, Gen, aku tadi cuma kepikiran aja." Dira menghabiskan makanan di piringnya lalu minum air mineral. "Habis ini kita mau langsung pulang?"

Genoa menghela napas. "Iya. Lo udah belum makannya?"

"Udah." Dira menjawabnya singkat ketika Genoa langsung bangkit dari tempat duduknya dan langsung memakai jaket hitam-yang entah kapan ada karena biasanya Genoa tidak pernah mau mengenakan jaketnya. Juga topi yang dirapikan di kepala cowok itu.

"Tunggu sebentar, Genoa!"

Langsung saja Dira menghampiri Genoa yang jalan lebih dulu. Dira tidak ingin langkahnya kalah oleh Genoa, ia meraih tangan cowok itu untuk memperlambat jalan.

Benar saja, Genoa menoleh sesaat dan melambatkan langkahnya. Mereka jalan ke tempat parkir yang tak jauh dari pintu keluar, namun gerimis tiba-tiba saja terjadi. Dira cepat-cepat menggerakan tubuh Genoa untuk menoleh ke arahnya.

"Gen, kita neduh dulu. Udah mau hujan dan jangan dipaksa bawa motor pas hujan."

"Tapi kita cuma bentar di jalan. Gak jauh kan dari rumah lo?" tanya Genoa sedikit mengeraskan suaranya karena hujan turun deras.

"Gen, ayo kita tunggu di sini aja."

Tetapi Genoa tetap menaiki motor dan menyalakan mesin. Kaca helm itu dibuka dan menoleh ke Dira. "Ikut sama gue atau lo balik sendiri, Dir?"

Dira yang memeluk tubuhnya dingin, mencoba menganggukkan kepalanya ragu. "Aku ikut kamu."

Terpaksa Dira naik ke atas motor. Genoa tidak peduli dengan derasnya hujan ia akan terus menerobos itu, cuma air buat apa khawatir?

Hanya saja dia tidak tahu, di belakangnya Dira memeluk erat. Menahan dingin pada suhu tubuhnya. Menepis perih di kulitnya.

Ia ingin cepat sampai rumah agar Genoa tidak bertanya mengapa sejak tadi Dira menyuruhnya untuk tetap menunggu hujan reda?

"Aku alergi dingin, Genoa."

* * *

ABSEN YANG MASIH TERUS BACAA?

SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗

LANJUT KAN?!

NEXT?

SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT

SEMOGA SUKAAA

TERIMA KASIH

FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE

Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang