"Gen, kita mau ke mana?"
Genoa menoleh ke arah Lika. Ia memang mengajak cewek itu untuk ikut dengannya. Tadinya Lika meminta dirinya untuk menemani cewek itu berbelanja tapi Genoa harus datang ke suatu tempat dan membalaskan atas apa yang terjadi pada temannya.
"Ikut aja," jawab Genoa membuat cewek itu diam.
Lika terus mengikuti langkah kaki Genoa. Namun ada yang terasa aneh dengan tempat yang didatangi Genoa sekarang. Lika seperti pernah datang ke tempat ini tapi ia lupa kapan terjadinya.
Ia melihat Genoa tampak terburu-buru melangkah. Tak lama ia menghampiri sebuah markas yang berisikan beberapa orang laki-laki di sana. Genoa maju dan memukul satu persatu mereka semua.
"Gen, lo ngapain?" tanya Lika mendekat tapi ditepis oleh cowok itu. "Genoa, gue bilang berhenti!"
"Lo diam, Lik!" Genoa berteriak. Sebelum akhirnya ia dikepung oleh beberapa orang itu.
"Mau ngapain lo masuk di markas gue?!"
"Gue mau balas pukulan lo ke teman gue!" Terdengar suara pukulan dari Genoa saat cowok itu maju dan selanjutnya memukul lagi orang itu. Sementara Lika tidak bisa tinggal diam melihatnya. Ia berlari menghampiri ke tengah-tengah perkelahian.
"BERHENTI! GUE BILANG KALIAN BERHENTI!" Lika juga sama berteriak. Genoa yang sendirian memang tampak kewalahan. "GAK USAH SALING BERANTEM BISA GAK SIH?!"
"Lika?"
Mendengar seseorang memanggil namanya membuat Lika tersadar dan menoleh terkejut. "Lo?"
"Ngapain lo ada di sini? Jiwa mana?"
"Raf?" panggil Lika masih bingung. Cowok bernama Rafeal itu adalah teman Jiwa. "Lo juga ada urusan apa sama Genoa?"
"Lo siapanya dia, Lik?" tanya Rafeal menatapnya tajam. Walaupun dibantu dengan enam temannya di sini tapi tak urung untuk hati-hati dengan kedatangan Genoa yang tiba-tiba. "Jiwa mana?"
"Genoa pacar gue. Gue udah putus sama Jiwa."
"Serius lo putus?" tanya Rafeal sekali lagi. Dan Lika mengangguk pelan sebagai jawabannya, Rafeal tersenyum ketika tahu tentang itu.
Namun tanpa disangka, Rafeal menonjok lagi wajah Genoa dengan sangat keras. Lika sadar Genoa tidak lagi merespons sementara Rafeal dan teman-temannya mengeroyok cowok itu.
"RAF! PLEASE BERHENTI!" teriak Lika lebih keras dan menghampiri Genoa. "Gen, ayo kita pergi!"
Ketika Lika berusaha membantu Genoa untuk bangkit. Ia masih mendengar teriakan Rafeal kepadanya. Mengatakan sesuatu yang membuatnya heran.
"KENAPA JIWA GAK PERNAH CERITA KALAU KALIAN UDAH PUTUS?!"
"LIKA! GUE MUNGKIN GAK BISA DAPETIN LO KARENA JIWA. TAPI GUE BISA DAPETIN LO DENGAN GAMPANG SEKARANG!"
"PACAR LO SEKARANG LEMAH!"
* * *
ABSEN YANG MASIH TERUS BACAA?
SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗
LANJUT KAN?!
NEXT?
SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT
SEMOGA SUKAAA
TERIMA KASIH
FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terendah
Teen FictionKetika Genoa memaksa Dira memasuki sebuah orbit. Dira menikmati keadaan dirinya yang terperangkap. Sementara ketika Dira merasa bahwa dirinya berada di tempat yang tepat. Genoa malah pergi sangat jauh dari orbit dan meninggalkan Dira dalam keadaan p...