60. MASIH

612 98 31
                                    

Bunyi ponsel terjatuh begitu saja ketika sebuah pesan telah dibaca. Lika terduduk sembari menatap kosong ke depan, hatinya hancur untuk kedua kalinya. Napasnya naik turun terlihat dari bahunya yang bergerak. Ternyata putus tanpa alasan itu lebih sakit dari yang ia kira.

Tanpa sadar air mata Lika terjatuh di pipinya. Jika akhirnya akan seperti ini, mungkin Lika tidak akan mendekati Genoa. Mungkin ia bisa dengan bebas tanpa merasakan perasaan yang menyesakkan seperti ini.

Sekarang tangis itu makin kencang, Lika tidak memedulikan beberapa orang yang menanyakan kenapa dia bisa menangis. Lika menutup seluruh wajahnya menutupi segala hal yang membuat hatinya terluka untuk kedua kalinya.

Semudah itu Genoa meminta putus. Bahkan hanya mengirimkan pesan singkat kepada Lika. Seolah menandakan kalau Lika tidak bisa merasakan perasaan cinta yang tulus dari seseorang.

"Lika. Tuhan menciptakan kehidupan bukan untuk dijadikan sebagai tempat satu-satunya lo bisa memilih satu pilihan, karena Tuhan juga memberi lo beberapa pilihan setelah lo tau pilihan awal itu gagal, lo bisa memilih pilihan selanjutnya."

Lika sadar kata-kata Dira waktu itu kembali terlintas dipikirannya. Tapi ternyata pilihan yang ia ambil adalah salah. Sekarang ia juga tidak punya lagi seorang sahabat yang bisa menghentikan tangisan ini. Hanya karena ia ingin mendapatkan cinta, Lika harus mengorbankan segala hal yang bahkan itu penting untuknya.

"Sekarang lo nangis masih karena gue?"

Tangan Lika langsung turun ketika mendengar suara itu. Ia mendongak menatapnya, ia sudah tahu siapa orangnya. Tanpa memikirkan malu Lika menunjukkan bagaimana wajahnya sedih.

"Masih gara-gara lo!" tekan Lika disetiap kata-katanya. "Kalau bukan karena lo gue gak akan nangis kayak gini!"

Jiwa bersedekap. "Karena dari awal gue gak cinta sama lo."

"Kalau gak cinta sama gue kenapa lo jadiin gue pacar?! Jiwa! Lo gak boleh berengsek jadi cowok!" Lika mendengar itu makin tertekan akan kenyataan kalau ternyata alasan mereka putus seperti ini. "Harus banget lo jadi playboy buat putus dari gue?"

"Karena gue tau lo gak akan menyerah."

Bunyi sangat keras terdengar, Lika baru saja menampar pipi Jiwa. "Salah! Asal lo tau gue cewek yang gampang nyerah."

Jiwa masih terdiam menatap cewek itu. Kalau mudah menyerah, Lika tidak akan menangis hanya karena alasan Jiwa. "Gue cinta sama Dira," ujarnya memberitahu.

Berdiri dan dengan jarak sedekat itu, Lika memperhatikan wajah Jiwa.

"Kenapa sih harus Dira? Kenapa cuma dia yang bisa dapetin perasaan cinta tulus dari semua orang?!" tanyanya kesal namun air matanya kembali jatuh. "Gue iri sama Dira. Gue iri sama keberuntungan dia. Gue gak bisa rasain kebahagiaan kayak Dira."

"Jadi lo putus dari Genoa?" tebak Jiwa langsung. Sialnya itu benar. Jiwa tersenyum miring. "Karena takdir juga tau, siapa yang berhak dapat bahagia dari hal yang dia ikhlaskan."

Lika memicingkan matanya mendengar kata-kata Jiwa, seolah merendahkan. "Terus gimana nasib lo? Kalau Genoa putus berarti Dira balik lagi sama dia. Lo? Bisa nasihati orang tapi kisah lo sendiri menyedihkan."

Belum membalas, Jiwa terdiam menerima ucapan Lika. Kisah hidupnya bukan menyedihkan karena cinta saja tapi juga tentang bagaimana orang-orang yang paling ia sayangi malah tak memberinya kesempatan untuk menjadi baik.

Ponsel Lika yang tergeletak di lantai berbunyi. Lika buru-buru mengambilnya, ia kira ponselnya rusak tetapi masih baik-baik saja. Ada sebuah panggilan dari Rafeal, Lika mengangkat.

"Halo, Raf. Ada apa?"

Jiwa terbelalak dan langsung merebut ponsel Lika sebelum ada balasan dari seberang sana.

"Halo, Lik. Lo gak apa-apa?"

"Lika baik-baik aja sama gue." Lika mencoba merebut ponselnya namun tidak berhasil.

"Jiwa? Bukannya lo udah putus sama Lika? Ngapain ada lo di sana?"

"Lo salah! Lika masih pacar gue."

* * *

ABSEN YANG MASIH TERUS BACAA?

SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗

LANJUT KAN?!

NEXT?

SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT

SEMOGA SUKAAA

TERIMA KASIH

FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE

Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang