Selepas mengantar Dira ke rumahnya. Genoa memutuskan untuk kembali pulang dan tidak akan menceritakan ke siapapun tentang kejadian ini. Mungkin seharusnya memang ia tidak perlu cerita tapi orang tuanya selalu meminta ia bercerita apapun tentang setiap hari yang ia lakukan.
Namun ketika melihat ke arah spion, Genoa merasakan ada yang tidak beres sejak tadi. Seperti ada yang mengikutinya dari belakang. Mencoba mempercepat jalannya, Genoa menghindari orang yang bisa saja berniat jahat kepada dirinya.
Tetapi makin Genoa mempercepat jalannya, ternyata dua motor dengan empat orang di sana mempercepat lajunya juga. Akhirnya cowok itu memutuskan untuk berhenti saja, siap menghadapi orang-orang itu.
"Siapa lo?" tanya Genoa cepat. Ada empat orang yang mengerubunginya, semuanya memakai helm. Satu persatu mereka membuka helm dan menunjukkan wajahnya.
Hingga di orang terkahir, Genoa terkejut melihat siapa itu. "Chandra? Mau ngapain lo?"
"Ikut gue, Gen!"
Hingga Genoa diajak ke suatu tempat yang sama sekali tidak ia ketahui. Di sana ada sebuah gudang tua yang sangat tertutup di antara toko-toko pinggiran. Bahkan Genoa tidak mengira jika ada sebuah gang kecil yang menghubungkan ke gudang gelap ini.
Lampu dinyalakan, Genoa tadi sempat berdebat ketika motornya ditaruh sembarangan di jalan. Namun Chandra bilang tidak apa-apa. Ia akan membayarnya kepada pemilik toko di depan.
"Maksud lo apa ngajak gue ke sini?" tanya Genoa langsung saja karena ia sudah sangat penasaran. Kalau benar seseorang seperti Chandra akan melakukan hal jahat seharusnya ia tidak perlu menolong cowok itu tadi pagi.
"Gue ceritain tentang lo ke temen-temen gue. Kenalin!" ucap Chandra mulai memperkenalkan teman-temannya. "Ada Dito, Janu, Retra."
Semua teman Chandra mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Genoa. Walaupun cowok itu masih bingung tapi setidaknya ia masih harus waspada pada orang yang baru dikenalnya.
"Gue perlu bantuan lo, Gen." Chandra kembali berkata seperti itu. "Lihat kemampuan lo lawan musuh gue, gue butuh bantuan lo."
"Jangan gila! Gue gak tau masalah kalian." Genoa jelas menolak cepat. "Bahkan tadi mereka udah bilang punya dendam sama gue."
"Yah, karena itu mereka juga udah kenal wajah lo. Kalau mereka ketemu lo di jalan, bisa langsung dikeroyok."
"Anjing!" umpat Genoa kesal. "Niat gue tadi cuma tolongin lo doang, gue juga gak ada urusan sama mereka."
Dito angkat suara. "Gini, Genoa. Mereka harusnya masuk penjara karena udah lakuin banyak banget masalah."
"Rampok!" Retra menyahut.
"Nah betul!" Janu membenarkan.
"Begal!" Retra menyebutkan lagi.
Janu mengangguk. "Betul!"
"Pernah bunuh orang juga dia."
"Seratus buat lo!" Janu bertepuk tangan.
"Dodol dah lo! Ngomong gitu doang!" seru Retra menabok kepala Janu. Sementara Janu meringis saja.
Dito berdeham, mencoba membalikkan fokus Genoa. "Dan semua keburukan mereka pernah gue atau keluarga gue rasain dari mereka. Jangan lihat tampang gue, Chandra, Retra, Janu, yang kampungan kayak gini. Gue juga manusia kayak lo. Cuma bedanya gue banyak hutang sementara lo banyak duit."
"Maksud gue, apa yang harus gue lakuin?" tanya Genoa masih tidak tahu dari yang mereka ceritakan.
"Gue butuh bantuan tenaga lo, Genoa, buat masukin komplotan itu ke penjara." Chandra menambahi. "Lagian mereka juga udah punya dendam ke lo. Lo gak mau kan kenapa-kenapa kalau ketemu mereka?"
"Caranya?" Genoa masih saja tidak bisa menemukan hal yang membuat dirinya yakin. Gue gak pernah lakuin ini. "Ada yang bisa jawab?"
"Satu-satunya cara biar mereka masuk penjara itu kasih tau polisi di mana markas mereka." Dito menjawab seolah hal itu mudah.
"Tapi masalahnya. Mereka punya orang yang jaga ketat. Gue miskin bisa apa?" ujar Chandra merendahkan dirinya. "Gue lihat lo pintar, Gen, gue yakin lo bisa bantuin gue."
Sialan! Kenapa gue jadi kejebak gini? Genoa mengumpat dalam hati.
* * *
ABSEN YANG MASIH TERUS BACAA?
SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗
LANJUT KAN?!
NEXT?
SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT
SEMOGA SUKAAA
TERIMA KASIH
FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terendah
Teen FictionKetika Genoa memaksa Dira memasuki sebuah orbit. Dira menikmati keadaan dirinya yang terperangkap. Sementara ketika Dira merasa bahwa dirinya berada di tempat yang tepat. Genoa malah pergi sangat jauh dari orbit dan meninggalkan Dira dalam keadaan p...