Genoa berteriak sekeras mungkin namun dirinya tersadar bahwa kini ia sudah tidak ada di tempat itu lagi. Genoa kembali memperhatikan sekitarnya, ia berada di kamarnya sendiri. Namun untuk kali ini tidak ada Dira yang berada di sampingnya.
"Akhirnya kamu sadar, Gen. Mama khawatir banget."
Buru-buru menoleh ke samping, Genoa mendapati mamanya yang memeluknya dengan erat. Napas Genoa masih belum teratur karena begitu nyata melihat Dira yang-yang akan tertabrak. Tanpa sadar air matanya terjatuh begitu saja.
"Dira mana, Ma?" Genoa mengeluarkan suaranya untuk bertanya. "Bukannya tadi Genoa gak di sini? Genoa tadi lagi sama Dira, Ma."
"Kamu pingsan di pemakaman, untung Pak Rudi langsung cek karena kamu lama banget." Adya menceritakannya karena informasi yang ia dapat dari supir pribadi keluarganya itu.
"Udah tiga jam kamu pingsan, Genoa. Mama takut kamu kenapa-kenapa, tapi Mama pastiin kamu cuma pingsan aja bukan karena penyakit lain."
Ketika mamanya hanya memeluk erat sembari memberi segelas air mineral, tapi Genoa memandang kosong di hadapannya. Memikirkan banyak sekali hal yang baru saja terjadi padanya, jadi tadi ia hanya pingsan, dan mungkin berhalusinasi bahwa dirinya sedang bersama Dira. Karena nyatanya Dira sudah tidak ada di sini.
Walau apa yang dilihatnya tadi terasa begitu nyata dan menyakitkan tapi menyadari bahwa Dira tidak ada di sampingnya malah jauh lebih menyakitkan lagi.
"Dir, kamu meninggalkanku lagi."
* * *
VOTE DAN KOMENTAR SEBANYAK MUNGKIN!
SHARE JUGA NIH KE TEMAN-TEMAN KALIAN BUAT BACA CERITANYA❗❗❗
LANJUT KAN?!
NEXT?
SPAM KOMENTAR YUK SUPAYA TERUS LANJUT
SEMOGA SUKAAA
TERIMA KASIH
FOLLOW INSTAGRAM
@ERLITASCORPIO
@ERLITASCORPIOWP
@FIRLANAGRANDE
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terendah
Teen FictionKetika Genoa memaksa Dira memasuki sebuah orbit. Dira menikmati keadaan dirinya yang terperangkap. Sementara ketika Dira merasa bahwa dirinya berada di tempat yang tepat. Genoa malah pergi sangat jauh dari orbit dan meninggalkan Dira dalam keadaan p...