*Happy reading*
Sesuai dengan rencana, yang katanya sore ini akan berkumpul di rumah teman barunya itu, dengan malas gadis itu bangkit dari duduknya.
Ia membuka lemari baju, dan mengambil asal kaos dan levis berwarna biru langit. Gadis itu bersalin dengan malas. Sore ini yang niatnya akan ia gunakan untuk berkeliling kota dengan sepeda, harus terhenti dan terpaksa mengikuti acara yang kurang penting menurutnya.
Setelah bersalin, tak lupa ia mengabari sahabatnya itu bahwa dalam waktu 10 menit ia akan sampai di rumahnya.
Tanpa olesan make-up seperti halnya cewek kebiasaan. Ia hanya menggunakan pelembab, tak lupa dengan semprotan parfum khas vanila nya. Dan setelah itu ia buru-buru menyambar tas kecil dan kunci motornya.
🌶
"Gue di depan buruan,---" Tuttt, tanpa menunggu jawaban ia mematikan panggilan.
Tak lama, nampak seseorang berjalan dengan terburu buru dari belakang. Ia bisa melihatnya dari kaca spion jika muka sahabatnya itu menggerutu kesal, dan dia hanya terkekeh pelan.
"Masuk dulu kek, salam dulu kek, tenang dulu kek, lo----"
"Gue balik apa terusin nih?" Ujarnya sambil kembali menghidupkan mesin motornya.
"Sumpah, lu tuh yaa ih orang ter nye-be-lin-yang-gua-kenal!" Ujarnya menekan. Namun gadis yang diomeli hanya tertawa dan memberikan helm.
"Satu,dua, tig----"
"IYA INI NAIK IYA YAALLAH SABAR BANGET GUE,"
🌶
Suara kedatangan motor itu mengundang perhatian orang-orang disana. Reyhan yang merupakan tuan rumah dan mengenali siapa yang datang, bangkit dari lingkaran percakapan dan menghampiri teman nya itu.
"Yo whatsupp my broh, seperti biasa muka lo selalu malesin kalau datang kek beginian lis, hahaha"
Reyhan a.k.a hanbin, menyenggol lengan lisa sambil tertawa. Ia kemudian beralih pandang pada seseorang disebelahnya itu.
"Rosie, how are u?" Sapanya ramah, tak lupa dengan senyuman manisnya.
"Yeah, as usually bin. Gabut banget masa di rumah, lockdown meng---,"
"Ros, pulang yuk anjir," Timpalnya memotong, membuat hanbin dan rose meliriknya dengan bersungut-sungut.
"Dasar kekeyi!" Karena kesal, hanbin menarik paksa tangan temannya itu. Membawanya ke dalam halaman, ke dalam circle obrolan yang belum meredup itu.
"Lalisa, ini lisa guys." Hanbin mengenalkan.
"Apasih lo, gue juga bisa kenalan sendiri elah!" Lisa menghempaskan tangannya yang sedang digenggam erat itu.
Sebenarnya, Lisa itu orangnya easy going, cuman dia jarang kumpul-kumpul acara, ya jadinya gitu deh. Temennya itu itu aja, kasarnya.
"Wen, pakabar woy?" Ujarnya menyalami sobat lamanya itu.
Ya gimana, wendy sama lisa baru satu kelas sekarang, yeah meskipun satu sekolah, dia gapernah satu kelas, dari jaman smp satu sekolah gapernah tuh sekali satu kelas. Emang ya, kalau gak jodoh tuh mau segimana deketnya gabisa bersatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L