Langit jingga begitu indah jika dilihat dari dekat ya, apalagi jika bersama dengan orang spesial. Gadis ini terkekeh geli saat fikiran tersebut melintas di otaknya. Fikiran yang justru kembali menusuk hatinya bagaikan belati.
Senja kali ini ia lewati dengan ber-sepeda , yeah meskipun hanya seorang diri. Dia bisa saja mengajak temannya , namun itu tidak masuk dalam daftar niat nya. Karena ia, hanya ingin sendiri dan menenangkan fikirannya yang, ya, sedikit berantakan.
Gadis ini memasukan sepedanya ke sebuah taman. Cukup ramai. Ada yang sedang kasmaran, ada pula keluarga, dan ada pula yang hanya bermain bersama teman. Lisa menyandarkan sepedanya pada sebuah bangku besi yang memanjang, kemudian ia berjalan menghampiri penjual air.
"Terimakasih, pak." Lisa berjalan mendekati sepedanya kembali setelah membeli sebotol aqua.
Ia terduduk. Meneguk terlebih dahulu. Setelah itu, ia menghela nafasnya kasar. Memandangi langit yang perlahan menghitam. Jujur saja, sebenarnya ia kebingungan dengan perasaannya sendiri. Apakah sebuah cinta atau hanya rasa sayang pada sebuah teman. Dan maka dari itu, pelariannya adalah bersepeda.
"Gue butuh pendapat." Lirihnya sendiri, sambil memainkan kuku jarinya.
"Apa gue cerita sama rose?" Ujarnya kembali.
"Ah engga engga, dia pasti kaget nanti. Jelas, gue aja kaget punya perasaan gini sama jennie, Arghh!" Frustasi lisa, ia mengacak-acak rambutnya.Dan tidak. Lisa masih tak mempunyai nyali untuk bercerita seperti ini pada sahabatnya. Dia akan mencari tahu dahulu, apakah ini cinta atau sebuah kesenangan semata.
🌶
Beberapa kilometer dari si poni, sebuah gadis sedang menekuk matanya, memperhatikan setiap kata dan kalimat di lembaran putih yang ditumpu di kedua tangannya. Yaps, gadis ini sedang membaca buku.
Selain gemar membaca buku pelajaran, ia pun gemar membaca buku fiksi. Yeah, apapun itu. Fiksi remaja, atau horror, atau action sekalipun. Tapi mungkin jika action, ia lebih memilih menonton daripada membaca. Dan kali ini, si gadis mandu sedang membaca fiksi remaja, setelah tadi 2 jam ia habiskan untuk membaca seputar materi geografi.
Tok -- tok -- tok
"Masuk." Ujar si mandu.
Masuklah wanita separuh baya. Ibunya tersenyum, melihat sang anak masih bergelut dengan buku.
"Jennie, ada kai dibawah." Ujar ibunya lembut sambil mengusap kepala sang anak.
Jennie, menengadah dan tersenyum pada ibunya. Namun sedetik kemudian, senyumnya luntur berganti dengan mimik muka kebingungan, alisnya menyatu.
"Kai? Ngapain kesini?" Tanya jennie.
Ibunya terkekeh dan kembali mengacak rambutnya. Kadang ibunya pun aneh sendiri. Mengapa percintaan anaknya ini tak sewajar layaknya anak kasmaran. Buktinya sekarang, se-tidak menyenangkan itukah sang kekasih datang, jennie-ya?
"Kamu ga seneng pacar kamu kerumah?" Tanya ibunya. Namun jennie mengangkat bahunya acuh.
Kemudian jennie bangkit dan menyimpan bukunya terlebih dahulu. Dan ibunya pun melengang keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L