31

6.6K 561 34
                                    

"Lo ngapain kutil?" Tanya hanbin kebingungan melihat jeka yang sedang menempelkan sebuah kertas di depan, tepatnya pada white board.

"Minggu depan uas bego." Ujar jeka tanpa menghiraukannya.

"NAON UAS?!! UTS NYA KAPAN ANYING?!" Teriak wendy

"Uts kan diambil dari nilai-nilai tugas sama ulangan harian katanya," Ujar jeka dengan santai.

"Untung nilai gue aman semua." Lisa mengelus dadanya
"Udah wen, gausah sosoan gitu, nilai lo tinggi juga." Ujar lisa

Wendy menampilkan deretan giginya yang putih. "Kaget doang breh," Ujarnya.

Tak lama guru datang. Jeka kemudian berjalan menuju tempat duduknya. Semua murid otomatis membungkam mulutnya dan terduduk tegap.

"Silahkan berdoa dulu, nanti jennie sama lisa maju ke depan." Ujar sang guru.

Lisa melebarkan matanya. Mengapa tiba-tiba sekali. Setahunya ia tak melakukan kesalahan apapun berdua dengan jennie. Dan setahunya ia selalu memenuhi semua tugasnya.

"Ngapain bu?" Protes lisa

Jennie sendiri terlihat santai dan hanya menganggukkan kepalanya.

"Jelasin matematika berdua di depan." Ujar sang guru.

Lisa memutar bola matanya malas.

"Terus aja terus, kenapa harus ada hubungannya terus sama jennie." Umpat lisa

Dan dengan samar jennie mendengar namanya disebut, ia menolehkan kepalanya ke belakang.

"Ngomong apa kamu li?"

Lisa mendongakkan wajahnya terkejut.

"Gak."














🌶


Setelah pelajaran berakhir dan bel yang menandakan jam istirahat, lisa tak mengikuti langkah sahabatnya menuju kantin. Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah loker, sudah lama sekali ia tak membuka tempat tersebut.

Hanya anggota dance dan cheers saja sebenarnya yang mempunyai lokernya masing-masing. Itu adalah fasilitas ekskul yang diberikan pada anggotanya, untuk menyimpan barang-barang mereka selama latihan.

Entahlah, sebenarnya tak ada niat khusus untuk mengunjungi loker tersebut. Hanya saja lisa sedang menghindari si gadis bermata kucing. Ia malas berdekatan. Amarah nya masih bergejolak.

"Gue tau gue bukan siapa-siapa lo, tapi kalo lo terus ngasih harapan, ya gimana gue ga keombang-ambing gini sih!" Umpat lisa sepanjang perjalanannya.

Banyak pasang mata yang menatapnya, entah itu karena kekaguman atau keanehan karena lisa yang terus merocos sendiri. Lisa tak perduli akan hal itu.

Lisa sampai di tempat tersebut. Loker yang berada di sisi pintu masuk ruangan dance. Yeah loker ini tepatnya di luar ruangan dan di sisi jalanan. Lisa meraih kunci di atas lokernya, beruntung tidak ada yang berani jahil untuk mengambilnya. Saat dibuka, tiba-tiba semua barang yang berada di loker tersebut berjatuhan ke bawah. Ia melebarkan mulutnya, saat melihat segala bentuk kado tergeletak, ada se bucket bunga yang sudah penuh debu, ada pula kaus, ada pula sepatu yang diikat dengan tali pita, ada juga surat, sangat bermacam.

Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang