Karena ia penganut gelar teladan, Pagi-pagi sekali jennie sudah berada di dalam kelas. Ini adalah awal masuk kembali setelah lamanya belajar di rumah, maka dari itu agar menghindari kerumunan, jennie datang subuh.
Sambil menunggu teman-teman barunya, ia membuka aplikasi wattpad di handphonenya. Mungkin fikirannya, teman-temannya yang datang di jam yang sama ini adalah saingannya di kelas. Hanya sekitar 2-3 orang yang baru datang. Ia sesekali melirik jam tangannya yang masih menunjukan pukul 06:10.
Terdengar kembali suara langkah kaki yang berbobot mendekat dari arah pintu, jennie mengangkat wajahnya melihat siapa yang datang, ia melirik sekilas dan kembali menundukkan kepalanya.
Hingga mulai banyak yang berdatangan namun jennie masih membaca buku online tersebut. Ia kemudian melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06:40.
Brakk--
Jennie terpelonjat kaget, karena tiba-tiba seseorang menggebrak mejanya. Ia menengadah, wanita asing yang sedang menatapnya begitu tajam, ia mengerutkan dahinya
"Sorry, what's wrong with you?" Tanya jennie dengan nada sedikit kesal. Bagaimana tidak kaget jika tiba-tiba mejanya digebrak. Apalagi, jennie orangnya gampang kaget.
"Ck, gaada sopan santun bang---"
"Saya tidak tau siapa anda. Dan anda bilang bahwa saya gaada sopan santun? Hey, lihat dirimu." Potong jennie dengan cepat, matanya berubah menjadi menyeramkan layaknya kucing yang siap menerkam musuhnya.
Dan, datanglah segorombol kembali murid yang memasuki kelas. Kelas yang menjadi ricuh karena perdebatan jennie dan orang asing itu, bertambah berisik karena kedatangan Lisa dan Rose yang berbicara sambil teriak-teriak.
"SUMPAH YE TADI TUH TUKANG BASO CAK---EH EH, ITU JENNIE BERANTEM MA SAPA?" Tunjuk rose pada sebuah meja yang sekarang sedang dikerubungi oleh siswa-siswi
Mata lisa mengikuti arah tunjukkan rose, dan benar saja terlihat perdebatan sengit dan wajah dari mereka yang memancarkan amarah.
"Jennie cantik ya kalau lagi marah," Ujarnya tanpa sadar sambil tersenyum.
Rose yang mendengar itu terbelalak tak percaya, ia memukul kepala lisa spontan dan menatap sinis temannya itu,
"PISAHIN BEGO BUKANNYA CANTIK CANTIK!" Ujar rose kesal
"IYA BUSET MAAPIN,"
"WOY WOY NGAPAIN LO PADA!" Lisa berlari dengan cepat ke arah meja tersebut. Ia menatap antara wanita tersebut dan jennie bergantian."Sssttt, udah ya udah. Kamu siapa? Mending ke lapangan sana bentar lagi mau upacara," Usir lisa dengan lembut. Sedangkan disisi lain, jennie mengalihkan pandangannya, berusaha meredam emosinya sendiri.
"Heh lu cabe! Gausah godain pacar gua lagi! Kali ini gua masih bisa maafin, gatau kalau kedepannya,"
"To say sorry, Gapenting juga saya mengurusi pacar anda, lagipula saya tidak pernah mengganggu hak orang lain, camkan itu!" Tunjuk jennie dengan kasar.
Untuk sedetik lisa terkejut. Ia menelan ludahnya kasar melihat jennie yang sangat seram jika sedang marah begini. Namun begonya lagi, setelah itu dia malah tersenyum dan mengucap dalam hati, pedes banget tapi ga kasar.
"Anda pergi yaa at---"
"Saya satu tingkat di atas kalian semua!"
"Well, kakak bisa meninggalkan kelas kami," Lisa mempersilahkan wanita tersebut meninggalkan tkp.
Setelah wanita tersebut pergi, barulah lisa balik menatap jennie. Terlihat nafasnya yang masih memburu, jennie melipat tangannya di dada dan menatap lurus pada pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L