Hari-hari berlalu,
Dua minggu berlalu dari ujian akhir semester pertama. Seperti biasa mereka tengah berlibur untuk menikmati akhir pekan, sebelum akhirnya di depan sana tak ada waktu untuk bersantai.
Tak banyak yang di lakukan si gadis berponi di sini. Keseharian yang ia habiskan untuk belajar dan terus belajar. Seperti tekadnya, ia akan mengejar semua ilmu yang sempat ia tinggalkan. Panik tentunya, karena ia hanya memiliki separuh semester sebelum akhirnya berperang.
Tak ada game.
Tak ada bersantai.
Mulai pagi hingga malam yang ia lakukan berkutat di depan banyak buku, bergilir bermain alat musik, dan terakhir menari. Benar-benar jadwal yang terurus.
Bahkan, tak ada jennie.
Sudah dua minggu terakhir, keduanya tak sekalipun bertukar pesan. Bahkan saat terakhir di sekolah, mereka tak bertegur sapa, tentu saja karena tingkah konyol keduanya.
Jennie yang sama halnya sibuk dengan dunianya sendiri dan melupakan si gadis berponi. Ia pun sedikit kesal karena menunggu pesan dari kekasihnya, dan itu tak pernah ada. Apalagi saat nama bunga dari jepang itu sering melintas di fikirannya, membuat semua fokusnya hilang dan berubah menjadi emosi.
31 Desember,
Ini adalah malam untuk seluruh manusia menyambut kembali pergantian tahun. Namun tidak untuk si gadis berponi. Ia masih meliuk-liukkan tubuhnya di dalam ruangan dengan music yang mendentum keras.
Keringat gadis itu sudah penuh membasahi seluruh tubuhnya. Bahkan sampai air keringatnya turun hingga mata kaki. Dan jelas pasti turun membasahi lantai.
Kira-kira gadis itu telah menghabiskan 5 jam menari. Tak ada istirahat. Ia hanya menegak air putih satu gelas sehabis lagu. Benar-benar menggilakan.
Lisa benar-benar lupa, bahwa ia memiliki kekasih saat ini. Handphone yang sedaritadi berdering entah notifikasi masuk darimana, lisa terus abaikan.
"YHAAAAAAA!!" Teriak lisa saat berhasil melompat. Sudah seperti berlatih bela diri saja.
Nafasnya terengah-engah, kakinya mulai bergetar lemas. Namun masih ia teruskan. Di tengah gerakan,Lisa tiba-tiba membuka bajunya, menyisakan sport bra dan hot pants saja. Tak kuasa menahan hawa panas yang menyelubungi badannya, maka dari itu ia lepas.
Dan kembali lagu berhenti, berganti dengan lagu lainnya sesuai playlist yang terdapat di ponselnya itu. Lisa membungkukkan tubuhnya, lengannya terjulur memegang lutut, ia berusaha menetralkan nafas dan detak jantung yang sedang memompa dengan cepat.
Ia berjalan dengan pelan menuju meja kecil di sudut ruangan. Meraih gelas yang berisi air putih, kemudian meneguknya. Setelah itu meraih ponselnya, dan terduduk meluruskan kakinya.
Lisa membuka aplikasi whatsapp nya. Ternyata, dari group yang terdapat banyak notifikasi. Beranda nya kosong dari nama kekasihnya, hanya sekumpulan orang-orang gabut yang selalu mengirim pesan padanya, namun lisa tak berniat membukanya.
Lisa membuka group chat,
Lisa, setelah mengetik pesan singkat seperti itu kemudian memutar bola matanya.
"Bangsat anjing emang!" Umpat lisa, namun bodohnya ia ikut tertawa setelahnya. Lucu saja membaca pesan bernada seperti itu.
"Males ewh," Lisa berdecak malas. Ia bangkit kembali. Tangannya bergerak lincah memutar lagu untuk kembali menari, setelah itu ia simpan kembali ke atas meja ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L