35

8.2K 600 73
                                    

Hujan telah menjadi saksi untuk cintanya.
Hujan telah menjadi cerita untuk keduanya. Menyelimuti kedinginan bersama luka yang berdenyut.
Hujan menjadi pertanda, bahwa cinta keduanya tak mudah.
Hujan, adalah teman sejati, yang menemani saat emosi dan rasa sedang memuncak.
Dan hujan, yang membuat kedua rasa itu berlari, berjumpa.

Terimakasih, hujan.

-

Namun begitu, hujan begitu tega. Membuat seseorang terkapar lemah di atas ranjang.

Wanita yang meringkuk, dengan selimut tebal membungkus tubuhnya. Gadis ini terkena serangan demam serta flu dan batuk. Setelah melewati malam yang penuh duka, selain hati, fisiknya pun terserang.

Beruntung hari ini, hari libur. Sunday. Sehingga gadis ini merasa lega. Meskipun setelah uas adalah hari 'bebas' bukan berarti siswa dan siswi seenaknya tak masuk sekolah. Absen itu masih berlaku.

Tring~

Gadis ini mengkerutkan dahinya, siapa yang menelfon fikirnya. Ia berguling ke samping untuk meraih ponselnya yang berada di samping lampu kamarnya.

Samar-samar ia melihat nama tersebut dan langsung mengangkatnya,

"Hallo?" Sapa dengan suara seraknya.

"J, kamu------
Wait, kamu sakit?" Suara dari seberang sana

Yeah, ini si gadis bermata kucing.
Jennie perlahan membuka matanya. Ternyata yang menelfon itu adalah lisa.

"Hmmmm ... gaenak badan sih," Jawabnya
"Kenapa li?" Tanya jennie

"Aku otw rumah kamu,"

Jennie tersentak, ia seketika terbangun dengan tegap.

"Ngapain?!" Tanya jennie dengan terkejut

"Ah kepoo,"

"Serius li, aku belum mandi, tunggu sebentar lagi ya." Ujar jennie

"Jangan mandi, kamu lagi sakit!"

"Tapi-----"

Tuttt, tuttt, tuttt, panggilan terputus. Jennie membulatkan matanya. Menyebalkan sekali seorang lalisa. Bare face, rambut yang berantakan, dan kondisi muka yang tak menentu, jennie malu berhadapan dengan lisa seperti ini. Tapi benar adanya yang dikatakan lisa, jangankan mandi, melangkahkan kakinya saja mungkin tak kuat, karena lemas dan pusing.

Jennie menghembuskan nafasnya kasar. Ia menarik selimutnya seatas dada, menenggelamkan mukanya pada bantal.

Bayang-bayang saat dirinya mengungkapkan cinta kemarin menghantui fikirannya. Jennie benar-benar malu. Apa yang harus dilakukan saat lisa datang, percakapan apa yang nantinya harus ia lontarkan agar lisa merasa nyaman, dan ia harus bersikap seperti apa. Apakah harus bermanja layaknya sepasang kekasih, atau kah seperti biasa?

"Aaaaa engga engga! Yaallah, aku belum pacaran sama dia!"
"Shit, lalisa make me crazy!!!" Umpatnya







🌶

Gadis ini sudah siap saat menghubungi si gadis bermata kucing. Sudah mandi, dan pula sudah sarapan. Sehingga sekarang, ia tinggal melengang pergi saja.

"MAK!!!" Teriak lisa di ruang tengah

"NAON?!!"

Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang