"Will u be mine?"
"....."
Jennie tentunya termangu. Degup dadanya begitu berdebaran. Ia menatap si gadis berponi tak percaya. Lisa mengucapkan itu begitu mudah,
Lisa ikut membeku. Ia malu, gemetar, dan segala kecemasannya. Apakah ia terlalu cepat menyatakan ini? Ia hanya ingin jennie menjadi miliknya sekarang. Karena si gadis berpipi mandu itu banyak diincar, sehingga lisa lengah sedikit saja bisa jadi tersalip.
"Hehehe, aku ga romantis ya ..."
"Ani J, masuk gih, aku cuma------""Of course, not!" Sergah jennie dengan cepat.
Lisa membulatkan matanya.
"Aku gak mau." Ujar jennie dengan nada datarnya. Ia menyilangkan tangannya di dada.
Lisa menelan ludahnya dengan kasar. Dadanya bagaikan di timpa batu besar. Jennie begitu angkuh, dan dirinya ditolak mentah-mentah seperti ini dihadapannya.
Lisa menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian berusaha tersenyum.
"Oke ka-----"
"Maksud aku gamau nolak, hehe."
"Apa??!!!"
Muncul lah senyum jennie. Pipi mandunya terlihat jelas sekarang, bahkan sampai matanya menghilang.
🌶
Senyumnya tak luntur sepanjang perjalanan. Sudah seperti orang gila memang. Dirinya bahkan melompat-lompat kecil yang mengundang tatapan aneh dari orang-orang sekitar.
Brakk
Lisa memukul pintu kelas sekencang-kencangnya, membuat seisi kelas terpelonjat kaget. Lisa menatap jennie yang sedang mengusap-usap dadanya dengan tatapan tajam yang menatap dirinya. Lisa tercengir bodoh, kemudian mengangkat dua jarinya membentuk 'v'.
"Bahagia amat kayaknya nih," Celetuk rose saat lisa berjalan melewatinya.
Lisa mengangkat bahunya acuh, kemudian menyimpan tasnya. Ia tiba-tiba memeluk wendy di sampingnya, membuat sang empunya terpelonjat kaget.
"Nanti ke jogja kita request bus biar bisa bareng sama yang lain," Ujar lisa
"Jogja???" Rose mengangkat alis, namun sedetik kemudian ia ikut tersentak,
"JOGJA!! IYA BENER! KARWIS KAN? KOK GUE BARU INGET YA??!" Teriak rose heboh, membuat jennie di sampingnya menutup telinga karena penging."Jeka sini!" Teriak lisa
Jennie membalikkan badannya. Menatap sang kekasih resminya mulai sekarang.
Jeka melepas earphonenya disana, kemudian berjalan menghampiri lisa.
"Apaan?" Ujar jeka
"Karwis ada pengumuman lagi gak?" Ujar lisa
Jeka tersentak. Sepertinya pria inipun melupakan study tour yang sering dilakukan setelah pembagian raport semester dua.
Karyawisata sekolahnya ini hanya mengadakan dua kali. Teruntuk kelas sepuluh dan sebelas saja tentunya. Kakak kelas yang menginjak kelas dua belas itu tak diperkenankan, dengan alasan agar fokus untuk ujian-ujian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
Fiksi PenggemarTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L