Iringan lagu nasional menggema di seluruh telinga pelajar. Monday, hari yang sangat dibenci oleh seluruh pelajar, ditambah lagi harus rela berdiam diri di tengah-tengah lapangan dengan waktu yang cukup lama.
Matahari belum sepenuhnya naik. Desir angin dan hangatnya sinar sang pagi bersatu mengelus seluruh jiwa manusia di muka bumi. Tak lupa riuhnya suara suara murid, dan usil jailnya yang menimbulkan kegaduhan.
Lalisa, si gadis berponi ini sedaritadi mendengus kesal karena upacara yang tak kunjung selesai. Ia melompat-lompat kecil di tempatnya, tak lupa menjahili siswa-siswi yang berada di lingkarannya. Memang usil, tapi sialnya osis tidak ada yang menegurnya, justru mereka menertawakan.
"Eh ganteng, nama kamu siapa?" Lisa mencolek lengan pria yang berada di samping barisannya.
"Gausah genit lo!" Teriak jeka dari belakang. Lelaki ini nampaknya cemburu buta dan tak rela.
Lisa membalikkan badannya. Ia menatap jeka sambil mengeluarkan lidahnya, berniat mengejek. "Lu sapa gue anjir?!" Ujar lisa tak mau kalah.
"Pacar lo," Dengan santainya jeka berucap dari belakang, membuat si gadis berponi menatapnya dengan jijik.
"Jing, najis!" Kemudian lisa membalikkan kembali badannya.
"Heh! Sama pacar gaboleh gitu,"
"Bodoamat ga denger!" Lisa berceloteh sambil menutup telinganya.
"Nama aku, reyhan, kamu lisa kan?" Tiba-tiba seseorang yang gadis itu colek menoleh, membuat sang empunya terkejut.
"Eh? Iya, hai reyhan." Ujar lisa sambil tersenyum ramah
"Kamu ips berapa?" Tanyanya.
Lisa termangu untuk beberapa detik. Gadis ini tadinya hanya bercanda, namun berakhir memanjang seperti ini. Ia hanya takut jika nantinya pria ini menaruh perasaan padanya. Udah pd tingkat dewa.
"Ha??? Ohh ... aku ips 4," Jawab lisa sambil menampilkan deretan giginya yang putih.
"JENNIE INI SI LALIS SELINGKUH!" Teriak rose membuat beberapa siswa dan siswi menoleh, pasalnya ini keadaan sepi, dan ia berteriak dengan suara cemprengnya.
Lisa membulatkan matanya. Ia memukul pundak sahabat di depannya itu. Bagaimana tidak malu, ditambah lisa takut jika jennie sendiri jatuh risih karena diperlakukan seperti itu. Toh lisa sudah mengikhlaskan apa yang ada, ia sudah menghilangkan semua harapannya, meskipun kadang itu semua muncul kembali.
"Mau mati lo anjing?!" Sungut lisa, namun dengan entengnya rose berlagak acuh dengan mengendikkan bahunya.
Sedangkan jennie di depan tertunduk malu. Ia menjadi pusat tatapan sekarang, ditambah ia berbaris di depan. Kesal, mengapa rose harus berteriak seperti itu fikirnya. Ia dan lisa hanya sahabat. Ditambah lagi, bagaimana jika semuanya menganggap lisa dan jennie terjadi apa-apa, hey, jennie gadis straight.
"Haistttt,"
🌶
Si gadis bermata kucing ini nyatanya seperti menjauhi kembali lisa, tidak, tidak hanya lisa nampaknya gadis ini pun menjauhi rose. Mungkin ia masih menyimpan emosinya saat upacara pagi tadi yang membuat mood nya turun drastis. Jennie malu sejadi-jadinya. Gadis ini hanya takut jika persepsi seluruh warga sekolahnya berubah, apalagi berhubungan dengan si gadis berponi, yang padahal tidak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L