33

7.2K 591 102
                                    

Hari ujian akhirnya tiba. Siswa dan siswi yang berdatangan begitu pagi. Terlihat separuh manusia yang berangkat tanpa membawa tasnya. Dikarenakan sekolah ini sungguh ketat, seluruh murid kompak menggunakan seragam lengkap tanpa balutan apapun.

Tak ada upacara bendera seperti biasa. Sungguh kenikmatan mana lagi yang akan kau dustakan. Jam pulang yang lebih awal, dan mata pelajaran yang hanya terisi dua. Namun sialnya hanya 4 jam saja akan menguras otak seluruh murid.

Lisa terlihat santai berjalan di tengah-tengah corridor. Sesekali matanya melirik jam tangan, yang masih menunjukan pukul 06:35 . Lisa membenarkan posisi earphonenya, tanpa memperhatikan jalanan.

Brukk

Tetetetetetew😭😭

Yaps, lisa menabrak seseorang di hadapannya. Berkas-berkah nya jatuh berserakan, dengan cepat pula lisa berjongkok dan ikut membereskannya.

"Ini sorrr ------- Eh, sorry."

Mata lisa berubah menjadi datar secara tiba-tiba. Ia menyerahkan berkas tersebut dan kemudian melengang tanpa menunggu jawaban seseorang tersebut.

"Lisaaaa!" Teriaknya. Namun lisa tak menggubrisnya.

Si gadis berponi itu menghela nafasnya kasar. Teriakan seseorang tersebut masih terus bergeming masuk ke telinganya meski terhalang earphone. Gemuruh kembali menghampiri dadanya. Yeah sangat bagus, semangat yang membara itu tiba-tiba meredup dan berganti dengan keadaan rusak. Lisa menghembuskan nafasnya kasar.

Baru saja ia melangkahkan kakinya ke pintu kelas, seseorang tiba-tiba berlari melesat ke luar kelas, membuat ia memundurkan langkahnya, beruntung ia tidak tertabrak. Ia menghembuskan nafasnya kasar. Beginilah jika separuh diamond kelasnya disatukan dengan adik kelas. Angkatannya yang centil dan adik kelas yang heboh.

"Eh kak lisa!"

"Itu kak lisa omoo!"

"Eh iya ya kelas kita sekelas juga sama kak lisa!"

"Wahh serbuk berlian semua kelas kita gais!"

Lisa tak menggubris, ia buru-buru memasuki kelasnya. Terlihat wendy yang sedang bercengkrama dengan teman kelas. Tak ada rose, sungguh malang nasib anak itu karena berada di urutan absen 18 ke atas, sehingga berada di kelas sebelah.

"Muka lo kenapa? Pagi-pagi udah kaya bebek aja." Ujar wendy saat melihat lisa yang sedang menurunkan tas pada bangkunya.

"Kaga." Jawab lisa seadanya. Kemudian gadis ini meluruskan tangannya pada meja.

"Jangan bilang----"

"Berisik cagur, mau gue kurbanin lu?!"

"Anjis galak banget." Ujar wendy sambil bergidik.

Brakk
Seluruh perhatian tertuju pada pintu kelas, termasuk lisa pun, ia sampai mendongakkan kembali wajahnya. Dilihatnya gadis bercampur darah aussie itu sedang berdiri di ambang pintu.

"Berisik rosie anjeng!" Ujar lisa dengan kesal.

"TEMEN-TEMEN YANG SAYA BANGGAKAN, TERUTAMA LISA DAN WENDOY, SEMANGAT UJIAN NYA, KALAU MAU KERJA SAMA NANTI KITA LEWAT TELEPATI YA, BYE SAYANG AKU." Teriak rose, setelah itu ia melambaikan tangannya, memberi flying kiss, dan pergi kembali.

"Anjing ga waras banget tu orang," Ujar wendy, alisnya terangkat dengan mulut yang terbuka lebar.

"Lalis temen lo kenapa tuh?" Ujar jeka

Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang