72. Two, three.

6.5K 545 48
                                    

Si gadis berponi tersentak, kala lengan melambai-lambai di hadapan wajahnya. Ia mengerjapkan matanya, kemudian mendongak pada seseorang tersebut. Lisa menampilkan deretan giginya,

"Kamu mikirin apa?" Tanyanya.

"Ahh engga engga .. hehe,"
"J, besok main yu?" Ujar lisa

Jennie mengangguk dengan cepat. Ia tersenyum singkat, sebelah tangannya mencubit pipi si gadis berponi.

"Ayo!" Serunya

"Asikk, aku mau bawa kamu sampai malem ah, terus aku turunin nanti di club," Celetuk lisa

"DASAR KAMPRETTTTTT!!!!"

"Ahh iyaa iyaa ... becanda J becanda hehe ... " Lisa tertawa kaku, telinganya tertarik oleh tangan jennie.

Jennie menatapnya dengan tajam. Gadis itu semakin gencar menjewer telinga lisa, memutarnya tanpa ampun.

"Nini sakitt oyyy ..." Rintih lisa, tangannya berusaha melepas jeweran jennie, namun sial jennie malah semakin kencang.
"WOY SAKIT AMPUN BENERAN AMPUN DEH!!" Teriak lisa sembari mengangkat kedua tangannya ke atas.

Akhirnya jennie melepaskan tangannya, namun dengan cara kasar, membuat kepala lisa mental ke samping. Ia mendengus kesal dengan mata yang mendelik sinis, sedangkan lisa mengaduh kesakitan.

"Udah ah aku pulang, dasar kampret siah!" Lisa kembali menyalakan mesin motornya, menaikkan standar motornya. Ia mendelik malas pada gadis di sampingnya.

"BYE!!"

Jennie meninggalkan nya lebih dulu, kemudian menutup gerbangnya. Lisa melebarkan mulutnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Namun setelahnya ia mengendikkan bahu acuh, kemudian melesat pergi dari halaman rumah jennie.









🌶


Sepulang mengantar jennie, lisa tak langsung pulang ke rumahnya. Ia mengunjungi sebuah toko, dimana tempat tersebut memaparkan seluruh perhiasan berharga yang membuat mata terasa silau.

Mata lisa berkeliaran kesana kemari, telunjuk yang menunjuk berbagai macam aksesoris tersebut. Sudah kurang lebih lima lisa memilih, namun belum merasa puas setelah dilihat dari dekat.

Dan akhirnya, mata ia berhenti di salah satu kalung, ia menatap takjub dengan mulut yang terbuka lebar. Buru-buru ia menunjuknya,

Setelah kalung yang ia ingin di angkat ke atas, ia menjerit dalam hati, "Oh my god ..."

"Ini cocok untuk mba nya yang kaya barbie, simple tapi elegant," Ujar pelayan tersebut sembari terkekeh.

"Fix, saya ambil ini!" Seru lisa dengan cepat.

Matanya kembali berkeliaran, sepertinya lisa pun tergoda untuk membawa pulang salah satu perhiasan tersebut.

Buktinya, sekarang ia kembali menunjuk.

"Mba, itu mau satu lagi."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang