71

5.4K 495 48
                                    

"Lo mantep ya ihh,"

"Sumpah ini orang mantep banget dah intinya,"

"Suara lo makin hari makin naik anjir,"

"Gila ni anak, apasih yang gabisa lo?"

"Semoga kita juara ye,"

"Lis woy, lo liatin apaan?"

"Heh bro, lo denger gak kita muji nih? Atau mau gue tarik kata-kata barusan?"

"WOY LISA WOYY!!!"

Lisa mengerjapkan matanya, kemudian ia menoleh ke belakang menatap teman-temannya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lo liat apaan sih?"

"Bentar ya bentar," Lisa membungkukkan badannya, kemudian berlari ke depan dengan cepat.

"EH EH LIS MAU KEMANA?!"

"WOY TUH ANAK MAU KEMANA?!!"

"LISA WOYYY"

"LO NGILANG KONSUMSI GUE ABISIN YE,"

"LISAA OY OY,"

Lisa menerobos masuk ke dalam kerumunan. Ia kemudian menarik seseorang yang berada di tengah-tengah tersebut.
Yaps, lisa memperhatikannya. Gadis itu terlihat tertekan dari serangan banyak orang, hanya saja dia berusaha tersenyum dan meladeninya. Namun untuk lisa yang peka, ia tahu.

"Sorry," Lisa sempat membungkukkan badannya sebelum akhirnya ia berlari menarik gadis tersebut.

"YAH YAH WOYY!!"

"EH DIA CANTIK JUGAAA!!"

"WOYY ITUU GUE BELUM MINTA NOMER HAPE NYA,"

"EH SAPA TUH? CAKEP JUGA,"

"ITU SIAPANYA?!!"

"CAKEP JUGA YA DIA,"

"LARI!!"

"KEJAR MEREKA!!"

"WOY KEJARR!!"

"INCARAN JADI DUA WANITA!!"

"KEJAR BURUAN!"

"WOY TUNGGUIN!"

Lisa membawa langkah seseorang tersebut semakin kencang. Ia berbelok ke segala arah, berputar ke sana kemari demi menghindari serangan dari para media dan netizen.

Dan berhenti di depan corridor yang buntu. Terdapat banyak loker yang rusak di samping mereka. Lisa menunduk, memegangi lututnya, menetralkan detak jantungnya. Begitu pula dengan seseorang di sampingnya, nafasnya begitu terengah sampai terdengar oleh telinga lisa. Kemudian si gadis berponi ini menoleh, ia kembali berdiri dengan tegap.

"Lo ga nyaman ya sama mereka? Maaf gue asal narik lo." Ujar lisa

Seseorang tersebut ikut menatapnya. Ia terdiam untuk beberapa detik, deru nafasnya masih belum teratur, dadanya naik turun. Dia mengangguk singkat kemudian tersenyum simpul,

"Makasih ya." Ujarnya

"Makasih?" Lisa mengerutkan keningnya.

"Iya makasih," Seseorang tersebut menganggukkan kepala.
"Aku sesek terlalu didekap kaya tadi." Timpalnya lagi

Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ayo keluar disini bau, hahaha," Ujar lisa, kemudian ia menuntun tangan seseorang tersebut keluar dari persembunyian nya.

Ia menoleh ke samping kanan dan kiri, melihat situasi dari kejaran para awak netizen. Setelah dirasa aman, ia kemudian keluar dengan buru-buru.

Lisa menghentikkan langkahnya di tengah jalan, ia menoleh pada seseorang tersebut.

Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang