Malam ini. Malam yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia. Dengan semangat seluruh manusia bersiap menyambut tahun baru. Biasanya orang-orang akan menatap indahnya pergantian tahun bersama orang-orang terkasihnya. Bisa dengan keluarga, sahabat, kekasih, atau bersatu seluruhnya sekalipun.
Ini sudah menunjukkan pukul 10:00.
Lisa berjalan tak tenang sedaritadi. Jika seluruh sahabatnya berada di balkon rumahnya, si gadis ini berada di ruang tengah sambil mondar-mandir memegangi dagunya.
"Tae, lo paksa si jennie kesini gih," Ujar lisa dari dalam
"Susah lis, dia gamau katanya." Ujar taehyung
"Napa ga lo tanya dulu, kenapa dia gamau ikut?" Ujar lisa lagi
"Dia keras kepala. Udah gue spam, tapi ga di baca pesannya,"
Lisa menghembuskan nafasnya kasar. Lisa seratus persen yakin bahwa gadis tersebut sedang menghindari dirinya. Sudah satu minggu berlalu, jennie pun tak membalas pesannya. Insiden kecelakaannya status whatsapp lisa, membuat jennie seperti ini. Lisa tak bisa menyalahkan tzuyu, toh memang ia tak melarang dan mempermasalahkan itu. Lisa ingin sekali berkata pada si gadis bermata kucing, bahwa mereka berdua tak menjalin apapun sehingga tak seharusnya gadis tersebut merajuk seperti ini.
Lisa menghembuskan nafasnya kasar. Ia berlari menuju kamarnya. Meraih kunci motor dan hoodienya asal. Setelah itu ia keluar dan berlari dengan cepat kebawah.
"LALIS MAU KEMANA LO?" Teriak rose yang mengetahui lisa pergi
Lisa tak menggubris. Ia memilih nekad, untuk menghampiri rumah gadis tersebut, dan mengajaknya untuk berkumpul bersama disini.
Bagaimanapun juga, terasa sepi jika mereka tidak fullteam. Bahkan jeka saja yang kasarnya sudah lisa benci, masih ia persilahkan masuk. Biarlah urusan hati menjadi sekunder, yang menjadi primer adalah persahabatan.
"Mau kemana dek?" Tanya ayahnya, saat melihat lisa berlari,
"Keluar sebentar,"
"Hati-hati."
"Iyaa iyaa,"
🌶
Gadis ini memacu kecepatan motornya seperti orang kesetanan. Berniat agar cepat sampai di rumah jennie dan menghindari aura horror di jalanan yang sepi, ckck.
Pintu gerbang rumahnya tertutup rapat. Sehingga mau tak mau lisa memarkirkan motornya di luar rumah tersebut.
Ia masuk mengendap-endap layaknya maling, menggeser gerbang besar itu dengan pelan. Tak lebar ia membuka, beruntung sekali ia mempunya badan ramping. Lisa berjalan dengan cepat ke arah pintu.
Lisa menarik nafasnya dalam-dalam. Aura canggung itu kembali menyerang dirinya. Sebenarnya ia takut menghampiri rumah ini sendirian, namun karena perintah hatinya, mau tak mau ia harus memencet tombol bel
Ting -- tong
Lisa menggertakan giginya. Kakinya bergetar hebat. Bukan karena dinginnya angin malam, namun gerogi jika harus menghadapi ibu atau ayah jennie. Seketika ia ingat saat pembagian raport, ia berteriak bahwa jennie adalah pacarnya, ia menepuk jidatnya.
Cklek
Lisa menegakkan badannya. Degup jantung lisa berdebar saat ternyata ayah jennie lah yang keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
Fiksi PenggemarTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L