Hari-hari telah berlalu,
Sampailah pada hari terakhir untuk ujian akhir semester ini. Hari kemenangan untuk seluruh murid, karena setelah melaksanakan uas biasanya terdapat acara classmeet atau yang sering disebut pekan pertandingan antar kelas.
Sepatu bebas, hanya mengenakan pakaian olahraga, dan boleh mengenakan jaket dan aksesoris lainnya. Hari bebas, dimana itu adalah kesenangan seluruh siswa dan siswi.
Bagaimana kabar kedua gadis yang sedang diambang kebingungan itu?
Lisa sendiri sedang belajar lebih tenang. Ia juga selalu berusaha tersenyum saat melihat taehyung bersikap manis pada gadis impiannya. Lisa sedang benar-benar belajar.
Namun untuk saat ini lisa pun kebingungan kembali. Harap itu kembali melambung tinggi, namun sebisa mungkin lisa mencoba menepisnya. Jennie kembali bersikap dingin. Tatapan datar itu kembali menghiasa bola mata lisa.
Mati-matian jennie mempertahankan dirinya untuk tak banyak bicara dengan si gadis berponi. Menjaga tatapan dan jaraknya kembali, karena emosi yang memerintahnya. Rasa kesal itu menyeruak ke dalam dirinya saat lisa dengan santai menjawab pria kemarin adalah tukang bengkel. Jennie benar-benar yakin bahwa gadis tersebut berbohong.
Lisa tak pernah tau bahwa jennie pun sama halnya dengan dirinya. Terluka dan meringis melihat itu semua. Gadis ini begitu tertekan dari berbagai arah. Rasa takut, cemburu, emosi, kadang melanda hatinya. Ia juga terluka melihat lisa yang menunduk karena ulahnya. Namun jennie tak tahu harus melangkah kemana saat hati dan fikirannya berbeda tujuan. Gadis ini benar-benar bisa gila lambat laun.
"Silahkan kumpulkan." Ujar sang pengawas dari depan sana.
Lisa mendahului bangkit dan bergerak ke depan. Disusul oleh wendy, jennie, dan jeka.
Lisa melirik jam tangannya. Pukul 11:30. Lisa menghembuskan nafasnya kasar, diam-diam ia melirik pada jennie yang sedang sibuk membereskan peralatannya.
Baiklah J, apakah waktunya? Batin lisa.
"Sudah, kalian boleh bubar." Ujar sang pengawas sambil berjalan keluar sambil membawa berkasnya.
"YEAYYYYYY!" Sorak semuanya. Seluruh murid berangsur-angsur keluar. Lisa sangat beruntung bahwa adik kelasnya itu tak meminta foto padanya.
Tring
TringLisa mengerutkan dahinya bingung, tiba-tiba nomer asing mengirim pesan seperti itu, ditambah mengirim foto mas ten, fikirnya. Namun tiba-tiba ia tersentak,
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L