25

7.7K 645 36
                                    

Malam ini langit sedang tersenyum. Bintang-bintang bertaburan di sisi sang bulan. Angin yang berhembus dengan tenang. Suara riuh kendaraan yang tertangkap indra pendengaran. Hangatnya atmosfer malam ini sama dengan si gadis berponi yang sedang berlarut sambil menyeruput susu coklat.

Malam ini sungguh menggambarkan keadaan hati gadis yang sedang terduduk di sisi balkon sambil menatap indahnya langit malam. Tenang, tentram, tanpa perusak. Gadis ini tak ada hentinya terus tersenyum memandangi langit, salah satu favoritnya , yaitu menatap langit. Katanya, menatap pemandangan langit itu bisa membuatnya tenang.

Tring

Lisa menoleh dan meraih ponselnya. Ia tersentak saat satu notif menyapanya. Ia lupa, bahwa ia belum mengabari si gadis bermata kucing, lihatlah sekarang, sudah lebih di dahului. Buru-buru lisa membalasnya,

"Anjirr, dahla mati aja." Ujar lisa sambil bergidik. Gadis ini meringis melihat jawaban jennie. Memang, sedari dulu jennie seperti ini, convokill. Aura yang membuat siapapun akan segan itu tak pernah hilang, meskipun kini sudah mulai akrab layaknya sahabat.

Lisa nampak berfikir. Ia harus membalas kembali atau cukup read saja. Namun pada akhirnya gadis ini pun menyerah, tak berani membalasnya. Yeah lisa tak berani, jennie ini sudah jutek, galak lagi jika bersama dirinya.

"Nyerah gue nyerah, gamau berharap lagi."

🌶

Hari ini ia terbangun dengan santai. Weekend menjemput seluruh pelajar di nusantara, meskipun hanya satu hari ckck. Seperti biasa, gadis ini selalu menghabiskan waktu liburnya di rumah. Mau bagaimana lagi jika tidak ada yang mengajaknya bermain.

Gadis ini sedang menyapu ruangan tengah lantai dua. Tak lupa juga ia mengepel. Kamarnya sudah lebih dulu bersih dan rapi, dikarenakan gadis ini terbangun subuh.

Setelah semuanya rapi, ia turun kebawah, berniat akan sarapan terlebih dahulu. Tiba-tiba handphonenya berdering, pertanda notifikasi masuk. Ia meliriknya, yang ternyata dari operator, sungguh miris.

Dan lagi, ponselnya berdering, gadis ini kembali menatapnya. Alisnya bertaut, tiba-tiba ada sebuah group,


Jennie terkekeh saat ternyata sahabatnya yang membuat gruop. Ia mengerutkan dahinya saat sahabatnya itu mengajak berolahraga, jennie yang tadinya akan berniat turun kebawah sampai naik kembali ke atas.

Gadis ini terduduk di sofa sambil terus memantau isi group tersebut.

"Lisa nyebelin lisa nyebelin! Aaaaaa tau ah!" Umpat jennie

Kemudian jennie terburu-buru memasuki kamarnya, bersalin, berganti menjadi pakaian olahraga. Gadis itu berjalan menghadap meja riasnya, ia mempoleskan cream dan memoles mulutnya dengan lipbalm. Ia tersenyum puas, kemudian menarik ikatan rambut asal yang berada di meja riasnya,

Deg

"Lisa?" Ujarnya sambil menatap pengikat rambut tersebut. Ia tersenyum singkat, kemudian ia mengikat rambutnya.

Setelah selesai, dengan buru-buru ia berlari kebawah. Takut-takut jisoo sudah sampai. Dan benar saja di tengah tangga jidatnya saling beradu dengan seseorang. Jennie menengadah sambil mengaduh, dan tepat itu adalah sahabatnya.

Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang