Panas matahari begitu menyentrik. Sinarnya begitu terang, awan-awan yang berjajar menghias di angkasa. Langit terlihat begitu indah, meskipun si raja siang sedang membakar habis makhluk yang berjalan di bawah sinarnya.
Suara peluit dan manusia yang sangat nyaring di lapangan. Langkah kaki yang saling beradu memutari lapangan luas tersebut. Canda tawa dan percakapan ringan di dalamnya ikut andil. Siswa-siswi sedang mengikuti kegiatan olahraga.
Tak hanya satu kelas, namun tiga bahkan empat kelas itu serentak berada di lapangan. Bersyukur lahan lapang ini begitu besar, hingga bisa menampung kelas-kelas yang mempunyai jadwal sama.
"HEY, COKOR TUH COKOR NGINJEK FOOT PRINCESS!" Teriak rose dengan mata yang siap keluar.
"Alah lebay amat sih lu," Celetuknya, membuat rose memelototinya.
"HEH JUNEDI, BERSIHIN NI SEPATU ADIDAS MAHAL GUE!"
Namun lelaki tersebut malah berlari. Rose mendengus kesal, tak terima, ia ikut berlari mengejarnya.
"BAPAK NYURUH KALIAN JOGGING BUKAN INDIA-INDIAN!" Teriak sang guru.
Lisa terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu. Kini matanya beralih pada sosok pria yang sedang berlari di depannya. Lisa berdecih, mood nya selalu buruk jika berurusan dengan sosok pria tampan tersebut.
Tiba-tiba dari arah belakang jeka berlari sekuat tenaga, dan dengan sengaja menyenggol pelan bahu lisa. Pria tersebut tersenyum sambil menampilkan deretan gigi kelincinya. Lisa mendengus kesal, ia menoleh dengan wajah malasnya.
"Senyum itu ibadah." Celetuk jeka.
"Terus?" Jawab lisa dengan alis yang terangkat.
"Makanya senyum, selain ibadah nanti kamu tambah manis." Ujarnya sambil terkekeh membuat lisa mendelik malas.
Wendy yang berada di sampingnya sudah tertawa terpingkal-pingkal. Sungguh malang nasib pria tampan ini. Karena sekuat apapun dirinya berjuang, tetap saja hati lisa susah untuk dijangkau. Jeka selalu mudah mendapatkan atau membuat hati wanita tersipu, namun berbeda dengan si poni ini.
"Halah ngegembel teros, kapan nembaknya." Ujar wendy
"Ih ih anjir ogah ya," Ujar lisa
"Yeu siapa juga yang mau nembak lo," Balas jeka
"Dih yaudah, siapa juga yang ngarep lo nembak gue." Ujar lisa sambil mendelik malas
"Ciee berarti pernah ngarep ya,"
"Cieeee,"Sudah tau mood lisa sedang tidak baik-baik saja, malah ditambah turun oleh kedatangan si kelinci. Hingga akhirnya lisa memilih berlari ke depan menyusul semua barisan dan mengabaikannya.
"Lisa! Gue becanda woy!" Teriak jeka dari belakang, namun lisa mengabaikannya.
Pritt
Semuanya berlari ke arah sumber suara."Laki-laki tolong ambil bola sepak sama bola volly." Ujarnya
"Semuanya pak?" Tanya salah satu pria dari beberapa pria yang telah berdiri.
"Lu gusur aje sama gudang-gudangnya." Ujar sang guru
"Yeh si bapak,"
"Ambil satu keranjang, ganteng."
"Siapp boss!"
Sambil menunggu bola hadir. Guru olahraga mengabsen terlebih dahulu murid-muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L