67.

5.8K 487 46
                                    

Pagi itu, suasana kelas begitu hening. Meskipun tak ada guru di dalamnya, para murid terlihat tentram dan tenang. Tak berisik dan tak gaduh. Mereka melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada yang bermain game di ponselnya masing-masing, ada yang tertidur, ada yang membaca buku, ada pula yang mulutnya mengembung karena menguyah terus makanan.

Rose dan wendy yang sedang botram. Mereka saling mencicipi satu sama lain. Bertukar makanan dan saling bercanda riang di sela-sela makanan yang masuk pada mulut.

Sedangkan jennie, tentunya sedang membaca buku. Kacamata yang menambah kecantikannya itu sudah bertengger di hidung mancungnya. Matanya menajam layaknya kucing yang sedang mengintai musuh. Kedua alisnya saling bertaut seraya mata yang bergerak lincah membaca kata per kata yang tertera pada buku tebal di hadapannya.

Lisa sendiri lebih memilih tidur.

---

"Lisa ..." Panggilnya dengan pelan. Lisa mendongak dengan tatapan teduhnya, senyum yang terukir indah di bibir tebalnya.

"Kenapa nini?" Balasnya. Eyes smile itu terkunci di dalam tatapan silver si gadis bermata kucing. Indah dan tak ingin di lepas.

"Aku mau ngomong .. " Ujarnya. Kepalanya menunduk, jennie memainkan kuku jarinya di bawah pertanda ia gugup setengah mati.

Lisa terkekeh. Ia mengangkat dagunya, membuat jennie kembali menatapnya. "Ngomong aja sih, kenapa, ada apa J?" Ujar lisa dengan lembut.

Gadis itu, menelan salivanya dengan susah payah. Berusaha tenang apa yang akan ia katakan.

"Aku ..."

"Aku?" Ulang lisa. Tatapan nya berbinar, senyumnya masih mengembang, menunggu kalimat tersebut dilanjutkan oleh kekasihnya.

"Aku belum putus sama kai,"

Deg
Bagaikan petir di siang bolong. Lisa bungkam. Ia tak tahu harus berbicara apa. Seolah fikiran dan ucapan hati yang tertunda dan tak bisa terselesaikan. Sorot matanya bertanya-tanya, apa semua ini hanyalah tipuan belaka?

"J ... " Lisa menggelengkan kepalanya. Ia berusaha menarik sebelah tangan seseorang di depannya, namun itu nihil karena jennie menariknya.

Jennie tersenyum lirih. Ia ikut menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku, bisakah kita berteman?" Ujarnya

"INI TIDAK LUCU JENNIE!"

"APA YANG KAU KATAKAN HAH?!

"SELAMA INI KAU HANYA BERPURA-PURA?! IYA BEGITU?!"

"BERPURA-PURA MENCINTAIKU?!"

"MENGASIHANI DIRIKU?! PADAHAL JELAS-JELAS CINTAMU TAK ADA SAMA SEKALI!?"

"Lisa ..."

"Jen, aku cape .."
"Aku bener-bener cape .."

"Lisa, maafin aku." Jennie menunduk.

"Kau tak perlu membalas sesuatu jika itu terpaksa. Itu menyakitkan J, ku fikir selama ini ..."
"Baiklah, kita putus." Lisa memejamkan matanya, yang sukses membawa cairan beningnya keluar dari mata.

--

Brakkk

"ANJING KAGET!" Teriak rose. Ia yang sedang bercengkrama dengan jennie dan wendy hampir saja terjengkang ke belakang.

Seluruh anak kelas menoleh padanya. Pasalnya, kelas sedang sepi dan tenang. Tiba-tiba lisa yang sedang tertidur, bangun dan menggebrak meja. Matanya merah, basah pipinya. Ia mengusap kasar air mata yang turun, kemudian beralih pandang pada jennie yang juga tengah menatapnya sambil mengusap-usap dadanya.

Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang