3

9K 814 44
                                    

Gadis berponi itu sedari tadi hanya termangu diam, menyenderkan kepalanya pada dinding. Jujur saja, fikirannya tak bisa berpaling dari gadis yang membuatnya penasaran habis-habisan. Dan ia mengutuk dirinya sendiri, mengapa harus menyetujui untuk ikut acara kemarin, jika saja itu tak terjadi mungkin ia takkan seperti ini.

Hatinya menghangat, kala kemarin ia berhasil membuat gadis tersebut senyum dan menampilkan tawanya yang lepas. Entah mengapa, rasa tertarik untuk menjadi lebih dekat ini menggebu. Lisa bersumpah ia ingin menjadi sahabatnya, namun ia tak tahu bagaimana caranya masuk ke dalam lingkar hidup gadis tersebut.

"Ayo masuk." Akhirnya rosie datang dan menarik tangan lisa untuk masuk ke dalam perpustakaan.

Yeah, hari ini adalah jadwal untuk pengambilan buku paket.

Lisa dan rose langsung disambut serahan kartu perpus dan wajah jutek pengurus perpustakaan. Sungguh, sebenarnya lisa ingin mengumpat pada penjaga perpus yang jutek ini.

"Foto dulu itu nomernya, abis itu dicatet di buku perpus mu, jangan lupa scan barcod nya!" Ujarnya

"BACOTTTT!!!" Engga, gamungkin lisa berani, dia ngumpat dalam hati aja.
"Iya ibuu," Lisa menghembuskan nafasnya kasar.

Setelah itu ia menerima berbagai macam buku. Kemudian ia bawa ke tengah meja dan menyimpannya, menulis no.reg buku tersebut.

Sedaritadi matanya menahan sosok yang ingin ia tangkap. Sosok yang menurutnya indah untuk dipandangi. Ia sekuat tenaga agar tak menatap cat eyes tersebut.

"Daritadi jen?" Tanya rose

"Iya, oh ya katanya kata ibu habis pengambilan buku kumpul dulu di kelas kan?" Tanya nya

"Iyaa,"

Dan lisa yang sedaritadi menahan diri untuk tidak mengeluarkan gestur mencari perhatian. Ia mengumpat dalam hati, what happend with my self?!

"Eh, ini ditulis gini kan?" Tanya lisa pada teman sebelahnya.

"Iyaa lis,"

Dan pada akhirnya lisa mengalah. Ia menatap jennie dengan tergesa. Ia tersenyum di balik masker, dan jennie pun balik tersenyum, membuat suatu boomerang menghantam hati lisa.

🌶

Setelah acara perkenalan dengan walikelas tadi lisa termangu menatap jalanan dengan kosong. Ada sesuatu yang membuat dirinya kecewa tak menentu tadi.

Saat jennie memutuskan untuk pulang terlebih dahulu saat sudah pengumpulan tugas. Entah mengapa lisa tidak rela dan merasa belum puas memandangi temannya itu. Rasa macam apa ini? Rasa yang tak pernah hadir sebelumnya.

"Gue gak suka dia kan, gak gak, masa suka sama cewek sih anji," lirihnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.

Rose sudah pulang terlebih dahulu entah apa yang membuatnya tadi menolak pulang bersama, yang jelas katanya ada urusan mendadak. Dan tersisalah lisa yang berjalan lunglai menuju parkiran.

"Wendy---wen---DY! Iya bener gue harus curhat ama dia!" Ucapnya semangat seperti menemukan sebuah jawaban yang tepat.



















🌶




Lalisa:
P
P
P
P
Monyettttttttt

Wendoy :

Apa anj
Tumben lo

Lalisa :
Wen boleh curhat?

Anak Sekolah [Jk.Lm]                                               -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang