Hari-hari berlalu. Melewati segala rintangan. Rindu dan air mata yang sudah menjadi makanan sehari-hari. Kesunyian malam yang selalu menyelimuti tubuhnya. Rintik hujan yang tak terdengar indah tanpa genggaman. Hatinya memang selalu merasa kesepian saat di penghujung malam.
Menari seorang diri. Melewati panas dan hujan separuh hati. Menatap langit bersama bayang-bayang. Seolah hamparan bintang hanyalah sia-sia munculnya. Tak membawa sekedut senyuman, hanya membuatnya merintik.
Menatap sang tuan dari layar pipih. Tak membuat sang puan tenang. Saling tersenyum. Saling menggenggam erat bersama bayang yang mereka ciptakan. Bernyanyi bersama, bercanda riang, dan berceloteh namun terbatasi.
Perbedaan siang dan malam. Perbedaan kesibukkan. Dan pula perbedaan orang yang membuat tawanya keluar. Silih berganti orang yang berusaha menampilkan senyumnya, berusaha menghapus air mata.
Terkadang si gadis berponi berfikir, kuatkah kekasihnya menahan semua ini. Menjaga hatinya dengan baik, memberi jarak pada maraknya orang yang berusaha mendekatinya. Jujur saja, si poni ketakutan.
Saat dirinya bernyanyi, membawa sang kekasih ke alam mimpi meskipun lewat layar handphone, yang ada hanyalah tangis. Bukan ucapan selamat malam, namun mengatakan kerinduan. Bukan ucapan semoga mimpi indah, namun akankah kita bertemu meskipun dalam mimpi, ?
Akankah jennie kuat melawan itu semua?
Menunggu lisa kembali ke sisinya, atau kalah karena menemukan yang baru?
Sanggupkah jennie melawan semua rasa rindunya, dan menunggu waktu yang tepat untuk memecah semuanya?Itu sulit pasti. Karena yang selalu hadir memang sangat penting. Karena yang selalu berada disisinya akan lebih terasa meyakinkan. Dan cinta tumbuh seiring berjalan nya waktu.
Jennie, are u okay?
"I'm on the way honey, wait me!"
Sangat, sangat beruntung. Jennie memiliki wendy dan bobby di sampingnya. Yang selalu memaksa makan dan memarahinya jika melanggar aturan yang mereka buat.
Berterimakasih lah pada mereka, karena pola makan jennie sejauh ini teratur dengan baik. Namun terkadang wendy dan bobby kepayahan saat menghalau air matanya. Mereka pun mengerti betapa rindu dan sakitnya saat berjauhan, namun mau bagaimana lagi? Dan mereka hanya bisa diam, mendengar celotehan dari si gadis bermata kucing bersama air matanya.
Namun pola istirahat gadis tersebut sedikit terganggu. Diam-diam yang sering mengerjakan tugas sampai larut atau menangis sepanjang malam sampai membuatnya susah tertidur. Wendy yang kadang melihat mata jennie seperti panda harus menghela nafasnya, bersabar menghadapi satu sahabatnya itu.
Dan untuk si gadis berponi.
Sangat melesat jauh. Lisa patut berbangga diri, sukses membawa jiwa dan raganya terbang tinggi.Fisik yang segar. Lisa tak pernah meninggalkan olahraga. Lisa sudah mengatur pola makan dengan baik. Lisa yang mulai jarang menangis setiap malam, berganti bersama doa-doa baiknya. Tubuhnya makin terlihat bugar.
Jiwa yang sehat. Gadis ini berhasil menyemangati dirinya akhir-akhir ini. Gadis ini selalu menepis fikiran negative yang akan datang, dan berganti dengan harapan baik untuk masa depan nya. Bahkan saat masa lalunya melintas ia membalasnya dengan senyuman dan, 'Kita akan seperti ini sampai akhir. Ini hanya jarak. Bersabarlah kawan.'
Rosé akhirnya bisa kembali mengejek tak segan-segan. Lisa kembali seperti semula. Gadis humoris dan cerewet. Rosè sangat bersyukur.
🌶
"Inget kalau udah sampe kabarin kita." Ucap seseorang di hadapannya.
"Kalau ada apa-apa bilang. Lo udah tau nomer apart nya? Si oci udah tau kan?" Ujar bobby dengan cerewetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolah [Jk.Lm] -COMPLETED
FanfictionTak ada yang menakutkan selain rasa penasaran yang begitu dalam -L