* * *
Pagi ini Luna sudah rapih dengan seragamnya. Hari pertama sekolah di Bandung membuatnya semangat mengenal teman-teman baru. Padahal tidurnya semalam tidak begitu pulas dikarenakan kasur yang biasa Luna gunakan sangat empuk dan luas tapi sekarang malah berbanding terbalik dengan hidupnya dulu.
Lupakan soal itu, sekarang Luna harus siap-siap menata makanan yang dibuat sesuai permintaan Vella. Nasi goreng dengan telur mata sapi berbentuk Love. Luna pikir mungkin Vella sedang dekat dengan seseorang atau sudah memiliki pacar maka dari itu ia meminta dibuatkan bekal makanan.
Setelah selesai ditata, Luna menutup tempat makan itu beserta tempat makan Luna. Tidak lupa Luna membuatkan sarapan untuknya juga.
"Mana bekel makanannya?" tanya Vella saat datang menghampirinya, segera Luna berikan paperbag yang telah disiapkannya.
"Mulai dari sekarang setiap hari lo buat bekal kaya gini ya, tapi beda-beda menunya jangan nasi goreng terus." Luna mengangguk paham.
"Oh ya, lo belajar pake kacamata, nggak?"
Pertanyaan Vella membuat Luna mengernyit dan bertanya, "Nggak, kenapa emang?"
"Kalo gitu lo pake ini." Vella menyodorkan sebuah kacamata bulat yang dikeluarkan dari tasnya. "Lo sekolah pake itu!"
"Tapi gue engga minus, Vel." Luna tidak paham dengan maksud Vella menyuruhnya memakai kacamata.
"Ya lo pake aja itu selama sekolah, nggak minus ini, jadi lo harus jadi nerd biar orang-orang nggak tau tentang lo," papar Vella.
Luna mencerna kata-kata Vella. Apa Vella semalu itu ya mempunyai saudara seperti Luna?
"Emangnya lo mau dibully di sekolah gue karna bokap nyokap lo meninggal dan bangkrut?"
Ada benarnya juga ucapan Vella, Luna takut kalau ia tidak menyamar seperti itu tidak ada yang mau menjadi temannya karena malu punya teman seperti Luna.
"Mau nggak?"
"Y-yaudah," putus Luna mengambil kacamata tersebut dan memakainya. Vella tersenyum senang, akal-akalannya berhasil juga. Padahal niatnya melakukan itu supaya wajah cantiknya tidak ada yang menyainginya.
"Rambut lo juga di benerin, di kepang dua sekalian!"
* * *
"Gema!" teriak cewek itu melihat punggung Gema yang khas menyampirkan tas ranselnya beserta tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.
Gema menoleh malas, lagi-lagi namanya selalu dipanggil oleh cewek yang tersenyum padanya ini.
Kalian tahu siapa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA ALASKAR (COMPLETED)
Teen Fiction#1 in teenfiction (09/03/2022) #1 in badboy (09/03/2022) #1 in troublemaker (18/08/2022) #29 in fiksiremaja (28/03/2021) (Jangan lupa follow Author) Masalah bermula dari pertemuan tidak sengaja Gema Alaskar dan Luna Arnetta di sebuah kafe di pusat K...