65| Shocked

1.4K 115 6
                                    

Sudah beberapa jam tidak ada kabar apapun dari Vella dan kini Revan menunggu waktu untuk mengambil ponsel Gema yang masih diperbaiki, katanya perbaikannya sebentar lagi.

"Akhirnya di angkat. Mama khawatir tau nggak sama kamu, kamu dimana?"

"Nginep di rumah Kenzo."

"Gema ada sama kamu? Papa nanyain dia juga."

"M-Mah, Gema sama Luna ngilang," terang Revan dengan nada melemah.

"Kamu jangan bercanda, Revan!" hardik Velina tidak percaya.

"Mah, Revan serius. Dari semalem,"

"Pah, Gema ngilang!" Terdengar ibunya itu pergi berteriak memanggil ayahnya. Revan mendengus kesal, terpaksa ia harus pulang menjelaskan agar orangtuanya tidak khawatir.

"Van, dah bangun lo," ujar Kenzo.

"Gue balik ya, Zo. Ntar bilangin aja Rafli." Kenzo melirik Rafli yang masih tidur.

"Udah siang masih enak-enaknya tidur, untung emak gue kerja, kalo libur udah ngomel tuh."

"Biarin aja, capek juga semalem nyariin Vella. Sorry ya, gue jadi libatin lo berdua."

"Santai aja, kaya sama siapa aja."

"Emm, nasi padang enak kali ya, Zo." Kedua cowok itu menoleh, mendapati Rafli mengigau meminta nasi padang.

"Masih tidur masih aja inget makanan, nggak abis pikir gue."

"Beliin gih, ngidam kali tuh orang."

"Dih najis, lo kira gua hamilin tuh orang." Revan terkekeh, memberikan uangnya pada Kenzo. "Gue yang bayar. Gue mau balik dulu, nyokap nelpon tadi."

"Oke, tengkyu ya, Van, udah banyak bantu gue selama ini." Revan bangun memakai jaketnya, berpamitan pulang.

"Entar gue kabarin lagi." Revan melenggang pergi dengan mobilnya. Dia tidak mau merepotkan Kenzo dan Rafli lagi, sudah banyak masalah yang menimpa hidup mereka. Apalagi Kenzo, dulu ia kecelakaan karena depresi kedua orangtuanya cerai. Akibat kecelakaan yang dialami Kenzo, kedua orangtuanya bisa intropeksi masing-masing karena kurang memperhatikan anaknya selama ini dan akhirnya mereka batal untuk cerai.

Lalu Rafli, hidupnya pas-pasan setelah Avigoz resmi bubar ia memilih bekerja membantu usaha catering ibunya. Ternyata lebih menyenangkan bila hasil kerja kerasa bersama ibunya sendiri daripada ia pergi balapan yang belum tentu menang dan bisa saja malah berakhir di rumah sakit. Kisah Rafli benar-benar unik, ia pernah bilang kalau ibunya suka marah-marah ketika Rafli membantu ibunya sambil membantu makan hasil masakan untuk cateringan. Pantas saja ibunya kebingungan sendiri, hasil pesanannya selalu kurang.

Sebelum pulang Revan mampir ke servicecenter untuk melihat perkembangan ponsel Gema.

"Mas, saya yang semalem yang minta benerin hp."

"Ohh, sebentar. Kayanya udah." Karyawan itu pergi, tak selang lama ia kembali memberikan ponsel Gema yang telah mulus kembali.

"LCDnya aja yang kena selebihnya hpnya baik-baik aja. Kalo mestipun keapus juga pasti datanya udah ke cadang di icloud-nya."

"Oke gue ambil ya, uangnya udah gue transfer tadi."

"Oke gue cek." Karyawan itu mengeceknya. "Udah ada, thanks, bang."

Gema mengotak-atik ponsel Gema, tidak menemukan informasi apapun pada aplikasi chatnya, ia beralih pada galeri. Ada beberapa fotonya dengan teman-teman yang lain, juga foto Luna. Sebentar, Revan melihat sesuatu yang tidak asing, foto yang diambil Gema diam-diam ketika Luna berjalan menuju parkiran. Di depan sana ada sebuah mobil yang tengah berdiam di tengah jalan parkiran.

GEMA ALASKAR (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang