Vote dulu yuk sebelum baca🦋
Jangan lupa komen ramein lapak ini😁✌🏼* * *
Ponsel Gema mendadak berdering ketika hendak mengikuti cewek tersebut pulang ke rumahnya. Gema menggertakkan gigi kemudian berdecak, gagal lagi rencananya mengetahui rumah Luna.
Dikeluarkannya ponsel Gema, keningnya sontak berkerut saat layar ponselnya menampilkan nama Ayahnya yang tertera disana. Aneh sekali, jarang-jarang Ayahnya menelpon. Mungkin ada sesuatu yang penting ingin dikatakannya.
"Kenapa?"
"Papa di rumah kamu," ujar Indra--Ayahnya.
Tut..Tut..Tut...
Gema menatap kembali layar ponselnya, teleponnya langsung dimatikan secara sepihak oleh orangtuanya itu. Jadi siapa disini yang tidak sopan?
Daripada berlama-lama di depan Kafe Kenangan dan juga sebelum ketahuan penggemarnya yang lain, Gema memutuskan untuk pulang ke rumah. Entah apa yang ingin disampaikannya, yang penting ia sudah datang walaupun hubungan mereka kurang dekat.
Cit!
Tak butuh waktu lama untuk sampai dirumah. Sesampainya di sana, Indra--Ayahnya itu sudah di depan rumahnya menatapnya dengan geram. Di sampingnya Celine hanya menatapnya diam, dia juga tidak tahu maksud tujuan orangtuanya ke rumahnya--ralat rumah Ibunya ini untuk apa.
"Ngapain papa ke rumah?"
Plak!
Mulut Celine membulat kaget melihat Ayahnya itu menampar keras Gema secara tiba-tiba. Entah apa permasalahan Gema dengan Ayahnya itu sampai-sampai orangtuanya tidak segan menampar Gema dengan kondisi wajahnya masih terlihat babak belur.
"Papa malu sama kamu!"
"Di sekolah kamu mukulin Evan, kena skors seminggu, terus pulang ke rumah bawa cewek, dan sekarang wajah kamu babak belur gini, mau jadi apa kamu, hah?!"
Dimarahi oleh ayahnya bukan membuat Gema takut malah membuatnya tersenyum, pasti semua ini adalah ulah Evan.
Anjing sialan, Evan!
* * *
"Luna!"
"Luna!"
Suara Vella yang berteriak memanggil Luna membuatnya menghentikan aktivitasnya yang sedang mencuci piring. Sambil mengelap tangannya pada serbet, Luna menghampiri Vella ke ruang tamu.
"Kenapa?"
"Mama gue mau ngomong sama lo, nih!" ujar Vella menyodorkan ponselnya.
"Iya kenapa, Tan?" tanya Luna.
"Bener kamu kena skors?!" Baru saja Luna mendekatkan pomsel Vella ke telinganya, Sinta--Tantenya itu tiba-tiba marah.
"Luna, jawab dong!"
"I-iya T-tan," jawabnya ragu-ragu sembari melirik Vella yang sedang menatap senang ke arahnya. Vella pasti memberitahu tentang dirinya mendapat skors di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA ALASKAR (COMPLETED)
Teen Fiction#1 in teenfiction (09/03/2022) #1 in badboy (09/03/2022) #1 in troublemaker (18/08/2022) #29 in fiksiremaja (28/03/2021) (Jangan lupa follow Author) Masalah bermula dari pertemuan tidak sengaja Gema Alaskar dan Luna Arnetta di sebuah kafe di pusat K...