08| Peduli?

3.3K 249 2
                                    

Kenalan dulu yuk, kalian askot mana? umur berapa?
Me: Karawang, 18 🤭🤗

Yok yok sebelum baca vote dulu sama komentarnya jangan lupa ya!🌟💬

Follow juga yuk instagram author @melanithn, info update @storymelthnz
dan
ig rp @gemaalaskar @lunaarnetta

* * *

"Luna seragam gue udah digosok belum?!"

"Iya bentar!" Luna segera mengambil seragam yang sudah digosok untuk dibawa ke kamar Vella.

"Ini seragamnya." Vella merampas seragamnya dengan kesal.

"Lama banget sih ngegosok seragam doang?!" gerutunya yang bukannya mengucapkan terimakasih pada Luna malah memaki-makinya.

"Lo tau ga bisa telat gue temuin Gema dulu di kelas!" bentak Vella. "Udah sana siapin sarapan, gausah siapin bekel. Makanan lo aja ga laku dimata Gema."

Luna banyak-banyak menghela napas pagi ini, tidak henti-hentinya Vella mengomel dirinya dari kemarin hanya karena soal Gema dan Gema. Lagipula ia akan menjauh dari laki-laki tapi masih saja pembicaraan kemarin dibicarakan kembali.

"Eh-eh mau kemana lo?"

"Ke dapur siapin sarapan," kata Luna.

"Lo ga lupa kan harus jauhin Gema, pindah tempat duduk sekalian."

"Iya."

"Bagus." Tanpa buang-buang waktu, Luna segera ke dapur menyiapkan sarapannya agar tidak telat berangkat ke sekolah karena menunggu pesanan ojek onlinenya datang.

Setelah menyiapkan sarapan, Luna tidak lupa menyiapkan bekalnya untuk dibawa ke sekolah. Semenjak orangtua Vella pergi menetap di luar negri ia tidak mendapatkan uang saku kembali, jadi Luna putuskan untuk lebih mengirit sekarang dengan uang sisa hasil tabungannya sambil mencari pekerjaan sampingan.

"Lo mau kemana?" Vella duduk di meja makan, meneguk susu yang disiapkan Luna.

"Mau berangkat duluan, ojek onlinenya udah dateng," jawab Luna.

"Tumben pake ojek?" Vella menggigit rotinya.

"Dari kemarin juga pake ojek."

"Besok-besok lo lebih ngirit duit, mending naik angkot tiga ribu, cocok buat orang kismin kaya lo."

Daripada menanggapi ucapan Vella lebih baik ia segera pergi ke sekolah. Sebelum pergi Luna membalas dengan tersenyum tipis, ia sudah beberapa kali direndahkan, tidak cuma oleh Vella tapi Ibunya juga waktu itu.

Vella menatap sebal Luna yang pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tidak ada sopan santunnya, sudahlah memang derajatnya dengan cewek itu berbeda jauh sekali.

Udah kismin belagu, gue ngomong bukannya dibales malah disenyumin.

* * *

"Makasih, ya, Pak?"

"Sama-sama, Neng."

Pagi ini cuaca kota Bandung cukup mendung dan berkabut mungkin karena masih pagi matahari enggan muncul sebab tertutup awan. Luna berjalan memasuki sekolah dengan santai. Masih jauh dari jam masuk jadi tidak kemungkinan ia harus terburu-buru masuk ke dalam kelas.

Tap!

Langkah Luna terhenti melihat Gema berjalan berbalik arah melewatinya, cowok itu memasang wajah datar tanpa menoleh ke arahnya bahkan memanggil pun tidak.

GEMA ALASKAR (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang