49| Kabar

1.6K 116 2
                                    

"Gema, Kak Celine kabarnya gimana? Udah boleh pulang?"

"Dia baik-baik aja, dia udah di rumah."

"Kalo gitu gue mau jenguk ya? Beberapa hari ini kan gue sibuk kerja, kebetulan hari ini lagi kosong."

"Nggak usah, ayo gue anter lo pulang." Luna mengerucutkan bibirnya. Padahal niatnya kan mau menjenguk Celine.

"Gema, masa gak boleh sih?"

"Gue bilang nggak ya nggak, Luna."

"Yaudah gue pulang sendiri." Luna menantang Gema.

"Yaudah, gue gak tanggung jawab kalo ada yang godain lo." Mata Luna melotot. Gema malah mengancamnya, jelas Luna tidak takut dengan Gema yang sekarang.

"Bukannya Lo ya yang bakal digodain kalo pulang sendiri? Siapa tau Vella minta dianterin pulang." Dalam hati Luna tertawa keras. Gema tidak akan tahan dengan ancaman baliknya. Lagi pula sikap Vella berbeda dari biasanya, cewek itu nampah tidak acuh melihat Luna bersama Gema dan kedua temannya kemana-mana.

"Ya makanya lo pulang sama gue!" titahnya.

"Nggak ah males, mau jenguk kakak ipar aja gak boleh."

"Lo ngomong apa tadi?"

"Nggak, gue pulang dulu. Bye!" Luna berjalan ke depan gerbang, menunggu angkot datang, ia bisa saja memesan ojek online tapi pasti akan menunggu lama apalagi ada Gema, nanti disangkanya ancamannya pulang sendiri gagal.

Grap!

"Gema!" Luna tersentak Gema membopongnya tiba-tiba. "Gema! Turunin gue!" Gema memaksa memasukkannya ke dalam mobil.

"Ngapain ketawa? Emangnya ada yang lucu?!" Luna kesal cowok itu mengitari mobilnya sambil terkekeh masuk ke dalam mobil.

"Ekspresi lo ngakak banget!"

"Ketawa lo berlebihan tau gak?!"

"Sorry-sorry." Gema menghentikan gelak tawanya.

"Nangis nanti baru tau rasa," gumamnya.

"Lo ngomong apaan? Nanti gue nangis gitu?"

"Iyalah, ketawa berlebihan gak baik, yang ada nantinya malah nangis."

"Lo percaya aja kaya gituan, tahayul."

"Terserah lo mau percaya apa enggak!" Gema melirik Luna. Cewek itu pastinya makin marah padanya.

"Lo marah?"

"Nggak, jadi Anter gue pulang gak, nih? Kalo enggak gue pulang sendiri."

"Iya-iya, jadi." Gema memasang seltbeltnya begitupun Luna. Gema menyalakan musik tapenya.

Hoam!

"Ngantuk tidur aja," ujar Gema di tengah menyetir.

"Entar bangunin ya sampe kosan."

"Iya." Luna memejamkan matanya,  terlelap begitu saja. Mungkin efek lagu yang dinyalakan, membuat Luna ngantuk ditambah lelahnya belajar dari pagi hingga sore.

Gema memandang wajah Luna sesekali yang sangat nyenyak tidurnya. Kapan lagi ia mendapat kesempatan melihat Luna tidur selain ketiduran di perpus dan sekarang.

Ponsel Gema tiba-tiba bergetar, ada sebuah panggilan masuk, cowok itu menyelipkan airpods ke telinganya.

"Kenapa, Kak?"

Ckit!

"Awsh!" Luna yang tidur meringis bangun karena jidatnya terpentuk oleh kaca mobil. "Kenapa ngerem mendadak sih, Gem?"

GEMA ALASKAR (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang