31| Teras Ciwalk

2K 155 4
                                    

Jangan lupa vote komen gaiss😃👍🏼

* * *

Evan
Gue udah di depan

Luna
Iya bentar

Luna bersiap-siap setelah pulang kerja dari minimarket, karena ada janji dengan Evan bahwa cowok itu ingin membicarakan sesuatu saat mengajaknya jalan.

Walaupun hari  libur, dirinya masih tetap kerja karena mengganti jam kerjanya kemarin karena pulang kerja kelompok malah menemani Gema makan.

Luna menggamit tasnya lalu pergi keluar kamar. Seperti biasa Vella duduk di ruang tamu, sudah bersama Evan yang duduk di sana juga, ia kira Evan bakal menunggu di luar ternyata malah di ruang tamu.

"Udah?" Evan bertanya, Luna hanya mengangguk. Cowok itu bangun menghampiri Luna, mengajak keluar.

"Have fun ya, datingnya."

Luna mendengar samar kata 'dating' yang diucapkan Vella. Maksudnya Vella apa?

"Lun?"

"Hah, iya?"

"Mikirin apa?" Evan terheran.

"Nggak kok." Luna menarik senyumnya tipis. Evan menaiki motornya dan memakai helm.

"Sorry ya pake motor, mobil lagi dibengkel."

"Nggak papa." Evan memberikan helmnya satu lagi pada Luna lalu cewek itu  menaiki motor dan memakai helmnya.

"Udah?"

"Udah."

"Pegangan dong." Evan menarik tangan Luna ke perutnya. Luna sempat terdiam sejenak, ini seperti de javu, menaiki motor Gema dan cowok itu menarik tangannya untuk berpegangan.

Brum!

Luna tersentak, memegang erat jaket Evan karena menancapkan gasnya tiba-tiba.

"Ih ngagetin!"

"Makanya pegangan yang bener." Luna mendengus, cowok memang paling bisa kalo soal modus.

"Iya-iya." Evan menjalankan motornya kali ini setelah Luna sudah merasa siap.

"Tadi bilang dichat minta dianterin, mau kemana emang?" tanya Evan.

"Ke toko bunga. Anterin ya?" Evan terheran. Buat apa Luna membeli bunga.

"Mau beli bunga buat siapa?"

"Buat papa, abis dari situ kita ke makam dulu sebelum jalan." Evan bergeming, maksud cewek itu orangtuanya berada di makam?

Setelah sampai di toko bunga, Luna langsung masuk ke dalam toko bersama Evan, memilih-milih buket yang mau dibelinya.

"Nyari buket apa?"

"Buket lily."

"Yang ini aja gimana?" Evan mengambil salah satu buket ukuran besar.

"Jangan gede-gede buketnya."

"Yang ini gimana?" Evan mengambil buket lain yang ukurannya sedang. Luna bergeming, ia takut buket tersebut harganya mahal dan uangnya tidak cukup untuk membeli buket.

"Lun?" Evan memanggilnya. "Ini aja ya, bagus kok, lagian gaada lagi ukuran segini yang paling kecil."

"T-tapi,"

"Mbak, yang ini berapa harganya?" Evan sudah bertanya lebih dulu pada salah satu karyawan toko bunga yang menghampirinya.

"Oh ini 350ribuan, mas." Mata Luna melebar mendengar harga buketnya, dirinya saja hanya membawa 200ribu, itupun mengambil dari uang tabungan ATMnya.

GEMA ALASKAR (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang