07| Vella berulah

3.5K 255 3
                                    

Vote dulu yuk sebelum membaca🌟
Jangan lupa komen ramein lapak ini ya gais👍🏼

* * *

Evan kalah persaingan lagi dengan Gema, cowok itu selalu saja menang darinya, bukan hanya dari paras saja yang memikat kaum hawa tapi perlakuannya yang tidak main-main memaksa orang yang diinginkannya menjadi penurut saat itu juga.

"Gema sialan!" Evan menendang kursi kayu yang sudah rusak itu sehingga terdengar suara yang cukup kencang seisi ruangan markas tempat Evan dan teman-temannya kumpul.

"Kenapa lagi, bos?" Kenzo yang baru datang bersama Rafli bertanya pada Evan.

"Tumben ngamuk-ngamuk," kata Rafli. "Eh gimana cewek cupu tadi, kok, bisa jadi bidadari sih pas dihukum bareng lo sama si Gema?!"

"Gue ga sengaja nabrak dia pas istirahat, kacamatanya jatoh," ungkap Evan.

"Terus lo bisa babak belur gini, gegara si Gema?" Evan mengangguk pelan.

"Gue cuma godain tuh cewek," lanjutnya.

"Lah, lo godain dia kenapa si Gema yang marah?" Evan mengangkat bahunya yang maksudnya dia tidak tahu apa-apa.

"Yang jelas kalo cewek itu ada hubungannya sama Gema, pastinya gue gaakan biarin cewek itu hidup tenang."

Lihat aja Gema, lo yang memulai lo yang siap terima akibatnya.

* * *

Hening. Keduanya tidak ada interaksi apapun selama di motor Gema. Cowok itu fokus sekali dalam mengendarai motor, tatapannya lurus pada jalan raya yang padat dan ramai.

Luna katakan Gema ini cukup misterius, mulai dari sikapnya bahkan orang yang baru dekat saja tidak boleh tahu tentangnya lebih dalam. Sudahlah Luna harus lupakan soal itu, bisa marah lagi Gema kalau dia penasaran dengan cowok itu.

Cittt!

Suara motor berdecit saat Gema mengerem mendadak, sontak Luna yang tengah melihat kanan dan kiri jalan tanpa berpegangan berakhir memeluk Gema.

"Ada apa?"

"Lampu merah, lo ga liat?" Luna tersenyum tipis, baru menyadari mereka sedang berenti di lampu merah.

"Tangan lo, Luna," ucap Gema lagi.

"Hah?!" tanya Luna. Gema berdecak kesal, dia melepasmemakai helm memang membuat orang samar-samar mendengar apa yang diucapkan, apalagi di jalan raya, penuh kebisingan.

"Ngomong apa sih ga kedengeran?"

Gema berdecak kesal, dia segera melepaskan kedua tangan Luna yang memeluknya. Gema sangat risih jika dipeluk seorang cewek, apalagi baru dikenalnya.

"Eh iya, sorry," Luna tersenyum kikuk.

Tanpa menunggu lama lampu yang tadinya merah sudah berubah warna. Gema menjalankan kembali motornya.

"Rumah lo, dimana?!" tanya Gema sedikit keras supaya cewek di belakangnya mendengar.

"Emm...lo anter gue aja ke Kafe Kenangan" sahut Luna.

"Ngapain?" ujar Gema tidak tahu kenapa Luna memintanya untuk diantarkan ke Kafe Kenangan bukan ke rumahnya.

"Maksud gue turunin gue di depan Kafe," sambungnya. Tanpa bertanya lagi, Gema langsung mengangguk.

GEMA ALASKAR (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang