43 . Finding Information

1.3K 132 13
                                    

Harry bangun pada pukul lima lewat dua puluh keesokan paginya. Hari ini lebih hangat daripada kemarin; peri-rumah pasti sudah mulai bekerja lebih awal juga. Setelah meraih barang-barang yang dia butuhkan, dia pergi mandi. Harry memutuskan untuk tidak melakukan lari paginya hari ini dan berjanji akan menggantinya di hari lain. Dia memiliki begitu banyak hal yang ingin dia lakukan; tadi malam, Dobby memberitahunya tentang tumpukan surat kabar di perpustakaan. Peri-rumah biasanya tidak menyingkirkan apa pun dari dalam rumah tuannya, jadi Harry berharap dia masih bisa menemukan surat kabar itu. Harry mengenakan pakaian longgar lagi hari ini: sepasang celana jogging dan kaus. Dia menggunakan mantra untuk mengeringkan rambutnya, memastikan dia menggunakan tongkat sihir yang benar. Tongkat sihir keduanya tidak terdaftar, jadi tidak meninggalkan jejak, dia tidak perlu takut akan campur tangan Kementerian. Dia bisa menggunakan sihir di sini tanpa terdeteksi, selain itu dia juga sudah mulai terbiasa menggunakan tongkat sihir cadangannya. Harry diam-diam berjalan ke perpustakaan, tidak ingin membangunkan siapa pun.

"Dobby?" Harry memanggil; melihat sekeliling perpustakaan, dia tidak bisa melihat tanda-tanda ada surat kabar di sana.

"Ya Sir?" Tanya Dobby, muncul di depan Harry dengan kondisi tubuh yang tertutup jelaga, dia pasti sedang membersihkan perapian. Dobby tidak peduli dengan pekerjaan kotor; dia senang berada di Prince Manor dan memiliki Severus serta Harry sebagai Master. Tidak heran Dobby sangat mencintai Prince Manor, jika dibandingkan dengan Lucius Malfoy. Ditambah fakta bahwa para Peri-rumah di sini semuanya adalah peri-rumah bebas―jadi dia tidak harus ditatap oleh yang lain karena tidak memiliki "tuan yang tepat". Winky adalah yang terburuk di antara mereka; dia benci dibebaskan dan terus meminum Butterbeer tanpa henti membuatnya terlihat konyol, bahkan dia sudah tidak peduli pada apa yang dikatakan yang lain.

"Di mana surat kabar yang kau ceritakan padaku, Dobby?" Harry bertanya, menatap temannya yang tertutup jelaga dengan geli.

"Di sini, Harry Sir!" Dobby menjawab, kata-katanya terdengar bersemangat; dia senang membantu Harry kapan pun dia bisa. Dia menyeret Harry ke sudut yang tidak memiliki apa-apa selain lemari kecil di sisinya. Dia membukanya, dan di dalamnya, seperti yang dia katakan, terdapat ratusan kertas. Tempat itu harus disihir agar semuanya dapat tersusun; Harry mengintip dan mengangguk puas, bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk melakukan itu sampai selesai. "Bisakah Dobby membantu Harry Sir dengan sesuatu?" tanyanya, terlalu bersemangat.

Harry berjalan kembali ke meja, meraih buku catatan merahnya; buku catatan itu ditulisi dengan semua informasi dan barang yang kemungkinan dapat dijadikan Horcrux, serta hal lain yang bisa dia pikirkan untuk dimasukkan ke dalamnya. Dia langsung menuju ke halaman terakhir dan menemukan garis keturunan Hufflepuff yang terakhir dan menanyakan tanggal kematiannya, dia menginginkan informasi setidaknya satu minggu sejak tanggal kematian. Dobby menjentikkan jarinya, dan surat kabar yang dia inginkan diletakkan dengan rapi di tangannya.

"Bisakah kau mendapatkan apa pun yang kau inginkan dari sana, Dobby... maksudku tanpa tanggal?" Harry bertanya, duduk di kursinya. Satu sisi kursi di perpustakaan adalah milik Severus, dan dia biasanya duduk di sisi lainnya; mejanya dipenuhi gulungan Slytherin dan silsilah keluarganya sendiri. Buku dan perkamen cadangan yang dia gunakan juga tersebar di sana, serta dua buku catatan, satu merah dan satu hijau. Merah untuk informasi, dan dia menggunakan hijau untuk mantra yang dia pelajari. Yang hijau cukup tebal; dia telah belajar lebih banyak selama musim panas daripada saat dia belajar di Hogwarts sepanjang tahun.

"Ya sir!" Dobby berseri-seri, menunggu dengan sabar agar Harry dapat meminta lebih banyak.

"Baiklah, apa pun yang bisa kau temukan tentang Gaunt akan sangat luar biasa," kata Harry. "Hanya untuk enam puluh atau tujuh puluh tahun terakhir." Dia sudah membuka surat kabar dan membaca secepat yang dia bisa. Dia melihat gambar-gambar itu tidak bergerak; sihir pasti telah memudar dari surat kabar itu. Dia akhirnya menemukan informasi yang dia inginkan, dan matanya membelalak tak percaya.

A New Place To Stay (Terjemah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang