A New Place To Stay (Terjemah)

49 . The Horcruxes

Severus berdiri untuk membuat Ramuan di lab pribadi, yang berada di dalam kamarnya. Tentu saja dia memilikinya di sana sekarang, karena Slughorn adalah guru Ramuan pada tahun ajaran ini. Sebelumnya dia memiliki laboratorium pribadi di kelas Ramuannya, dan kini laboratorium itu digunakan siswa tahun ketujuh untuk belajar dan membuat Ramuan bebas. Tidak ada yang turun ke tempat ini, selain Harry; itu selalu menjadi tempat berlindungnya dari kesendirian, tempat amannya dari dunia luar. Syukurlah, Dumbledore pun juga tidak datang ke tempat ini; tidak, Kepala Sekolah selalu menggunakan pesan Patronus atau memilih berbicara selama waktu makan.

Pikiran Severus hanya terfokus pada ramuan di depannya. Dia sedang mencoba sesuatu yang sangat berisiko; karena dia akan memasukkan racun Basilisk ke dalam ramuan itu. Dia hanya punya waktu lima detik untuk menambahkannya, setelah diaduk sepuluh kali searah jarum jam, jika tidak begitu maka Ramuan itu akan meledak. Zar dengan senang hati telah memberikan racunnya; Severus kini mengagumi Harry karena suatu alasan. Lagi pula, jika kau memperlakukan seekor hewan dengan benar, ia akan melakukan apa saja untukmu. Zar bahkan bisa mencium bau Harry dengan jarak satu mil jauhnya, dan selalu bisa menemukan keberadaannya. Panjang tubuh Zar kini sudah pencapai tiga puluh kaki; bahkan dia masih bisa bertumbuh. Dari apa yang bisa Severus ingat, basilisk yang pernah Harry hadapi mencapai panjang enam puluh, atau mungkin tujuh puluh kaki. Mungkin saja saat itu adalah waktu di mana basilisk sudah menjadi dewasa, tetapi Severus tidak tahu berapa lama itu bisa terjadi. Bukan berarti pernah ada orang yang bisa mendekati basilisk, apalagi mencatat tingkat pertumbuhan mereka.

Setelah diaduk, dia memasukkan racunnya dengan menggunakan sebuah pipet. Saat percikan terakhir jatuh ke dalam ramuan, Severus menahan napas, jantungnya berdetak seperti drum, adrenalin mengalir melalui dirinya. Rasanya tidak seperti menemukan ramuan baru atau membuat ramuan yang belum pernah dia buat sebelumnya. Terakhir kali dia merasakan dorongan yang begitu kuat untuk membuat sebuah Ramuan adalah saat dia membuat ramuan Wolfsbane. Dia menutup matanya karena lega; Ramuan buatannya berhasil, dan racunnya telah menyatu dengan ramuan, sebagaimana mestinya. Itu adalah satu-satunya hal yang terpikir olehnya untuk bisa menyingkirkan Horcrux. Karena yang lainnya juga telah dihancurkan dengan racun basilisk: buku harian, liontin, dan, tentu saja, cincinnya. Dan sisa-sisa dari itu disimpan di peti yang dia kunci dengan semua mantra yang tersedia untuk menjaganya tetap aman. Dia tidak yakin apakah itu akan berguna, dan jika mungkin, maka itu layak disimpan.

Severus mulai membereskan kekacauan itu; melemparkan mantra pembersih, dan memastikan tidak ada sisa yang tertinggal. Seluruh meja harus disterilkan dari setiap bahan ramuan, jika tidak getah sisa akan mengganggu bahan ramuan apa pun yang dia potong selanjutnya. Setelah itu selesai, dia menempatkan mantra perlindungan pada ramuan sebagai peringatan, dan untuk mencegah apa pun ditambahkan ke dalamnya. Ramuan itu harus mendidih dalam waktu tiga jam lagi. Dan setelah didinginkan, Ramuan itu sudah bisa dikonsumsi. Semoga ini berhasil menghilangkan Horcrux dari dalam diri Harry.

Setelah menutup pintu, dia melihat sekeliling ruang tamu dan menggelengkan kepala. Barang-barang Harry ada dimana-mana. Buku-buku berserakan di seluruh mejanya, serta jurnal yang sering kali dia bawa ke mana-mana. Harry pasti ada di sini sebelum pergi ke kantor Dumbledore. Ada juga setumpuk perkamen di kursi favoritnya. Severus mengambilnya, rasa ingin tahu menguasai dirinya. Alisnya terangkat saat dia membaca halaman depan. Sambil duduk, dia mulai membaca, diam-diam terkesan dengan seberapa baik hasil tulisan Harry, dan kata-katanya juga. Dia telah menulis segala tentang Zar di sini, dari sebelum dia menetas hingga sekarang. Sudah ada tujuh belas bab yang panjang, satu bab untuk setiap perkamen. Hal yang paling menakjubkan dari semuanya adalah sebuah gambar; dia tidak menyadari bahwa Harry bisa atau bahkan suka menggambar. Dia bertanya-tanya apakah Harry ingin menerbitkannya. Dia seharusnya melakukan itu; akan sangat bagus, terlebih itu adalah hasil tulisan tangannya sendiri.