35 . Hearing The Prophecy - Dung's in trouble

1.5K 153 5
                                    

Albus Dumbledore panik ketika dia memasuki kantornya, karena dia melihat mantra yang dia berikan pada salah satu dari banyak pernak-pernik miliknya akan padam. Itu adalah mantra yang dia pasang pada salah satu barang untuk mengawasi ramalan itu, entah seseorang sepertinya mencoba untuk memindahkannya, atau mungkin mereka benar-benar telah mengambilnya. Lebih buruk lagi, itu masih pagi dan tempat itu dipenuhi dengan pekerja Kementerian. Pasti seseorang akan menghubunginya sekarang jika Voldemort telah memasuki bangunan. Alih-alih menanyai potret, dia pergi ke sana sendiri, ber-Floo ke departemen tersebut, dan berlari secepat yang dia bisa melewati semua orang, bahkan dia tidak membalas salam mereka.

Dengan menggunakan mantra, dia mendapati Fletcher masih berada di sana; dia memperlambat langkahnya dan menenangkan diri. Fletcher pasti tahu jika seseorang telah masuk. Mungkinkah mantranya tidak berfungsi? Dia agak berharap bahwa itu adalah masalahnya, tetapi entah bagaimana dia meragukan itu. Albus bukanlah orang yang bodoh, dia melihat sekeliling, memastikan tidak ada orang lain di sekitar, meskipun dia tahu tidak pernah ada banyak orang di sana. Bagaimanapun, itu adalah Departemen Misteri; satu-satunya orang yang berani ke sini saat ada kesempatan adalah Unspeakables.

"Fletcher?" Albus berkata, menjaga suaranya lebih rendah dari biasanya. Dia tahu di mana pria itu berada, dia bisa mencium baunya... mungkin dia seharusnya tidak menggunakan Fletcher untuk tugas ini.

"Wazzit?" Dung menjawab dengan grogi.

"Apakah kau tertidur?" Dumbledore menuntut; suaranya menjadi dingin dan keras.

"Tidak," Fletcher membantah; Albus tidak tahu apakah dia berbohong atau tidak, karena dia berada di bawah jubah tembus pandang.

"Minggir," kata Dumbledore.

Fletcher dengan bingung menyingkir. Mengapa Dumbledore ada di sini? Dia bukanlah orang yang seharusnya menggantikannya, Moody-lah yang seharusnya berada di sini. Dia tiba-tiba mendapat firasat buruk tentang ini, saat dia melihat Dumbledore membuka pintu. Dengan tujuan untuk mengintai ke tengah ruangan; bola ramalan jatuh tergeletak di mana-mana. Dia melihat wajah Dumbledore menjadi pucat. Dia tampak seperti Kau-Tahu-Siapa yang telah memenangkan perang. Ekspresi yang ditunjukan Dumbledore membuatnya berharap dia berada bermil-mil jauhnya.

"Pergilah ke Grimmauld Place sekarang," Dumbledore menggeram dengan marah, sebelum ber-Apparate. Segalanya telah berubah dari buruk menjadi lebih buruk, dalam waktu beberapa menit. Voldemort entah bagaimana mendapatkan ramalannya, dan dia tahu... dia harus lebih melindungi Harry mulai sekarang. Voldemort akan melakukan apa saja untuk membunuhnya, butuh waktu berapa lama lagi sampai Voldemort bisa memberi tahu Harry? Harry mungkin akan merasa dikhianati, mungkin anak itu tidak akan menerima rencana yang dia miliki untuknya. Tidak, dia akan, dia harus; dia telah menghabiskan lima tahun melatihnya hanya untuk ini. Melatihnya untuk menerima takdirnya, menyelamatkan semua orang, mengorbankan dirinya untuk orang lain. Horcrux dalam diri Harry, yang berarti dia tidak akan bertahan; dia hanya bisa berharap untuk merahasiakan ini dari bocah itu selama mungkin.

Fletcher menelan ludah; haruskah dia pergi dan melarikan diri? Bahunya merosot karena kegelisahan. Dumbledore akan menemukannya kemanapun dia pergi. Jadi dia ber-Apparate keluar dari Kementerian dan muncul di depan pintu Grimmauld Place, masih di bawah jubah. Setelah dia diizinkan masuk oleh Sirius Black, dia mendengar seorang wanita berteriak di latar belakang, tentang Darah Lumpur dan pengkhianat di rumahnya.

________________________________________________________________________________

Harry hampir tidak bisa memakan sarapannya; dia baru saja muncul, melakukan apa yang Severus ingin dia lakukan. Dia memastikan dirinya untuk tidak menjatuhkan ramalan itu; dia tidak ingin siapa pun mendengarnya kecuali dirinya dan Severus. Detak jantungnya menembus atap; dia tidak yakin apakah dia ingin mendengarnya atau tidak. Dia hanya tahu ini akan mengubah segalanya, atau mengkonfirmasi ketakutan terburuknya. Dia melihat Severus juga duduk, tapi dia tidak melihatnya terlalu lama. Neville akan kembali besok―dia pergi dengan "Gram"-nya, begitu dia memanggilnya, selama beberapa hari. Hanya Harry yang tahu apa yang akan mereka lakukan; hatinya tertuju pada Neville. Jika ada, situasi Neville lebih buruk darinya. Orang tuanya sudah meninggal, dikubur dan pergi. Orang tua Neville masih hidup, pergi tapi masih di sana. Mereka terjebak dalam pikiran mereka sendiri, dikutuk sampai menjadi gila oleh Lestrange dan Crouch. Dia tidak bisa membayangkan apa yang Neville rasakan setiap kali dia melihat mereka. Dia bisa membayangkan keputusasaan tanpa harapan yang melanda dirinya setiap saat. Dia merasa sangat buruk untuk temannya, dan kekerabatan itulah yang membuat persahabatan baru mereka menjadi begitu kuat. Ron tidak pernah bisa memahami Harry seperti Neville, dan sebaliknya. Ron memiliki orang tuanya, dan tidak menghargai betapa beruntungnya dia.

A New Place To Stay (Terjemah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang