26. |H U H?|

95 18 1
                                    

"Sesuatu datang tanpa terdeteksi."

"Mau kemana?" tanya Gisel, membuat Tio ikut menengok.

"Cantik banget, mau kemana?" tanya Tio.

"Keluar sebentar sama kakak kelas, boleh?" tanya Anindya.

"Boleh kok, tapi gak boleh kecapean," ucap Tio memberi izin. "Berapa lama?" tanya Tio kembali.

"Aku gak tahu dia Pa," ucap Anindya yang memang tidak tahu pulang jam, tujuannya saja dia tidak tahu.

"Sama siapa? Cewek atau cowok?" tanya Gisel.

"Chasel."

"Yang pernah nganterin kamu pulang?" tanya Gisel.

"Iya," jawab Anindya.

"Dalam rangka apa ngajak kamu keluar? Tumben mau?" goda Gisel yang membuat Anindya berdecak kesal.

"Yang di rs itu 'kan? Papa curiga nih." Tio malah ikut meledek putrinya. Dan terjadilah aksi ledek-ledekan hingga suara dentingan ponsel membuat Anindya melirik ponselnya.

@ChaselAdithama
gue didepan

"Mom, Pa. Dya pamit dulu." Anindya mencium kedua tangan orang tuanya, lalu berjalan menuju gerbang rumahnya yang memakan tenanga. Pasalnya rumahnya memiliki halaman yang luas, sehingga antara pintu utama dan gerbang harus berjalan lumayan jauh.

"Orang tua lo mana?" tanya Chasel

"Didalem, gue udah izin," ucap Anindya.

"Tapi gue harus izin juga."

"Gue udah sampeiin kalau gue keluar sama Lo," gerutu Anindya, Chasel ini terlalu keras kepala.

"Tapi lo anak perempuan, dan lo jalannya sama gue yang cowok. Jadi gue harus izin sama orang tua lo dulu, lo tunggu aja dimobil."

Chasel lalu meninggalkan Anindya, masuk kedalam untuk meminta izin kesang pemilik anak. Anindya cukup kagum dengan sifat Chasel yang penuh tanggung jawab.

Tetapi ingat, hanya kagum. Tidak lebih dan tidak dapat dinego.

"Udah?" tanya Anindya.

"Udah, katanya Anindya itu bawel, jadi kalau nyebelin jual aja kata bonyok lo," ucap Chasel yang menutup pintu mobil.

"Musyrik!" hardik Anindya, hal itu kembali membuat Chasel tertawa dengan suaranya yang khas itu.

"Kata bonyok lo, gak boleh kecapean," ucap Chasel yang mulai menyetel lagu, dan fokus kedepan menjalankan mobil.

Tidak ada percakapan basa-basi. Anindya lebih fokus melihat kota Jakarta saat malam hari, sedangkan Chasel harus membanting pikiran dan akal otaknya agar mendapat topik yang tidak membosankan.

Anindya, tipe cewek yang jarang nyambung untuk diajak berbicara. Bukan karena Anindya tak mampu menjawab, melainkan menurut Anindya topik itu tidak menarik. Dan Chasel harus mengubah semua itu.

"Lo suka nyanyi sejak kapan?" tanya Chasel.

"Hmm ... sejak kecil mungkin," jawab Anindya.

ANINDYA | EFEMERAL SERIES [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang