52. | S A N G J U A R A |

70 14 4
                                    

"Kalau cowok cemburu, damagenya sampai surga."

:::

"Hai? Anindya?" Seseorang menyebut nama Anindya, membuat gadis ini menoleh.

"Ando? Hai!"

"Dia ...."

"Dia siapa Dya?" tanya Chasel.

"Mantan," ucap Anindya.

"Banyak banget mantannya," gerutu Chasel.

Hari itu di Anemone High School, Ando — mantan pacar Anindya sebagai bahan pelarian dari Ryan kala itu.

"Boleh cerita gak?" tanya Ando. "Udah lama gak ketemu kita."

"Ayo." Anindya meninggalkan meja makanan dikantin ini, menyisakan Airys dan Chasel begitu saja.

"Gimana kabar lo?" tanya Ando.

"Seperti yang lo liat." Anindya menjawab sambil merapikan rambutnya yang menutupi wajah.

"Makin cantik aja, gimana olimpiadenya?" tanya Ando.

"Lancar, gak sesusah yang gue kira."

"Serius? Itu susah banget lo," ucap Ando yang mengalami kesusahan dalam mengerjakan beberapa soal-soal.

"Tiap orang beda Ndo."

"Iya sih, lo 'kan emang pintar. Gak nyangka gue, lo bakal sekolah di Jakpus, soalnya lo di Jaksel," ujar Ando.

"Gue udah lama pindah."

"Lo udah punya pacar?" tanya Ando yang membuat Anindya menaikkan alisnya sebagai pertanyaan, dan sudah menjadi kebiasaan buruk laki-laki yang sulit dihilangkan.

"Udah, ganteng dia," ucap Anindya yang sengaja menyombangkan pacarnya sedikit.

"Yang mana? Sepintar gue gak? Atau dibawahnya?" Anindya mendengkus pelan, kenapa pemikiran laki-laki terlalu sesempit ini? Terlalu suka membandingkan orang lain dengan dirinya, dan merasa paling baik.

"Lebih. Yang di meja kantin tadi," ucap Anindya.

"Oh ganteng banget sih. Kalau Ryan? Kemana dia?" tanya Ando.

"Meninggal."

"Really? When?"

"Beberapa bulan yang lalu. Sorry, gue harus ke tim gue."

Anindya meninggalkan Ando setelah berpamitan, pasalnya Anindya tetap saja Anindya tidak suka berbasa-basi dan menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak menarik sama sekali. Mubadzir waktu.

"Mana ada mantanku banyak," celoteh Anindya yang tidak menetujui ucapan Chasel.

"Udah ada Ryan, ada itu lagi, ada yang di Efemeral. Apa namanya itu kalau gak banyak?" Chasel menancap gas mobilnya dengan kecepatan sedikit diatas rata-rata.

Emosi laki-laki ini sedang tidak stabil. Membuat Anindya antara ingin tertawa dan salto.

"Kenapa Chas?" tanya Anindya yang sengaja membuat dirinya pura-pura tidak paham dengan perubahan Chasel.

ANINDYA | EFEMERAL SERIES [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang