Makasih telah membacanya untuk sejauh inj, thank you so much, and i very happy. Aku bahagia, karena kalian ada. Kalian telah setia membaca ceritaku yang penuh dengan ke absurdan dan yah kegajean yang tiada habis.
Maaf kalau menulisnya tidak sempurna, karena kita sama-sama untuk belajar dan saling melengkali.
Jangan lupa tinggalkan comment ya! Biar aku semangat terus nulisnya, dan buat kalian baper.
Happy Reading guys✨
~~~
"Sahabat dan pacar, dua orang istimewa. Posisi yang berbeda dan tidak dapat dibandingkan."
:::
Anindya menyuruh Chasel membersihkan badannya diruangan almarhum kakak angkatnya, serta menyuruh Chasel menggunakan pakian yang ada didalam lemari kamar itu.
Sementara Anindya, tetap dikamarnya membersihkan badan dan mengobat kembali luka pada lututnya.
Gara : Kenapa? Rindu lo?
Anindya : Makan malam dirumah
Gara : Asik, cus cus
Anindya : Ada Chasel juga
Gara : g pp, gue kerumah lo sekarang?
Anindya : Salat magrib dulu Gar
Gara : Eh iya, oke bos
Anindya : 🐽Anindya meletakkan ponselnya ditepi kasur, gadis ini telah mengenakan pakain rumah dengan badan yang telah wangi.
"Kok bisa jatuh," gerutu Anindya yang sedang mengobati lututnya, sangat perih. "Lapangan juga, kenapa enggak mulus!"
Anindya menggerutu pada dirinya sendiri. Dirinya begitu ceroboh, hingga terjatuh.
"Sayang, ayo makan. Dibawah udah ada Chasel sama Gara." Gisel berteriak dibalik pintu kamar Anindya.
"Oke Mommy." Anindya berjalan dengan pincang untuk membuka knop pintu.
"Sini Mommy pegangin." Gisel membantu Anindya untuk menuruni setiap anak tangga.
"Kenapa Lo?" tanya Gara yang berjalan menghampiri Anindya dan Gisel. "Sini tante, biar Gara yang pegangin Dya."
"Hati-hati ya Gara." Gisel lalu menyerahkan ali Anindya pada Gara. Sementara Chasel yang telah duduk manis dimeja makan, menatap tidak suka pada Gara.
Anindya itu milik Chasel, Gara tidak boleh berlaku seperti itu.
Anindya duduk tepat disamping Chasel, dan Gara di samping Anindya.
"Ayo semua makan." Gara dan Chasel megambil piring yang sama dihadapan Anindya.
"Punya gue," ujar Gara.
"Tangan gue yang pertama," ucap Chasel.
"Gue!"
"Gue."
"Hei kalian berdua kenapa berantem? Lepasin semua piringnya!" Gisel berkacak pinggang menatap Gara dan Chasel, keduanya seperti anak kecil yang berebut makanan favorite.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDYA | EFEMERAL SERIES [ END ]
Teen Fiction"Bukan tidak mampu soal harta, bahkan kelebihan. Namun, fisik yang tak mampu." -Anindya Valeria Abrizam✨ Anindya Valeria Abrizam, gadis yang berwatak cuek, sarkas bin nyebelin harus mengalami proses kegagalan dalam percintaan. Hingga menguba...