"Siswa yang lolos seleksi olimpiade geografi, agar sekiranya ke ruangguru sekarang juga."
Suara yang membuat Anindya segera bangkit dari kursinya. Bersiap untuk meminta izin kepada guru yang sedang mengajar didepan.
"Mau gue temenin?" tanya Elizha.
"Gak usah El," jawab Anindya.
"Lo sehat 'kan?" Anindya mengangguk, lalu berjalan kedepan meminta izin pada guru. Setelah mendapatkan izin, Anindya berjalan melewati koridor beberapa kelas untuk turun ke lantai dasar.
Namun langkahnya tiba-tiba terhenti saat terdapat notifikasi whatsapp dari ponselnya.
Chasel
Tungguin gueAnindya
Dmnaa?Chasel
lo dimana sekarang?Anindya
tangga, udah mau turun kebawahChasel
oke
semenit sampaiAnindya memilih duduk dibangku dekat tangga, sambari menunggu Chasel yang katanya semenit lagi akan sampai. Ia membuka somsed, dan mulai menonton ig story teman-temannya.
"Ayo." Ajakan Chasel membuat Anindya berdiri dari bangkunya. "Sehat 'kan?"
"Hmm."
Mereka berdua berjalan menyusuri koridor untuk memasuki ruang serbaguna, yang dimana terdapat ruangguru disana. Anindya berjalan lebih dulu, dan Chasel mengikuti Anindya dari belakang.
"Hai, tungguin aku!" Teriakan itu membuat Anindya dan Chasel menoleh, kearah perempuan yang sedang berlari kecil ke mereka. Yang Anindya ketahui nama gadis ini adalah Airys.
"Aku jalan samping kamu yah," pinta Airys pada Chasel, sementara Chasel hanya mengangguk malas menyetujui permintaan Airys.
Anindya tetap berjalan lebih dahulu dari pada mereka, sedikit merasa tak suka melihat Chasel berjalan beriringan dengan Airys.
Tiba di ruangan para guru, Anindya, Chasel dan Airys menuju tempat Mr. Nael. Karena Mr. Nael sebagai guru pembimbing mereka.
"Bimbingan kalian dilakukan 2 kali seminggu. Senin dan Kamis. Semakin mendekati jadwal perlombaan, semakin berkurang jadwal kalian. Paham?" tanya Mr. Nael.
"Paham Sir." Mereka bertiga menjawab serentak.
"Mengenai waktu, itu di jam ekstrakulikuler."
"Apa ada buku yang harus di siapkan Sir?" tanya Chasel.
"Kalau buku bimbingan sudah ada yang disiapkan dari sekolah. Kalian hanya mempersiapkan buku yang digunakan untuk mencatat materi," ucap Mr. Nael.
"Buku untuk mencatat materi, apakah ada kententuannya Sir?" tanya Airys.
"Senyaman kalian saja. Kalian boleh kembali kekelas."
"Thanks Sir."
Mereka bertiga meninggalkan ruangan ini setelah berpamitan ke beberapa guru yang mungkin sedang menatap mereka juga.
"Untung bukan jadwal eskul musik yah," ucap Chasel yang menyeimbangkan langkahnya dengan Anindya, sementara Airys ikut berjalan disamping kiri Chasel yang kanan Anindya.
"Iya," jawab Anindya seadanya. Anindya menoleh kearah Chasel, tepat pandangannya tertuju pada mata Airys yang menatapnya sinis. Anindya tentu tidak akan mempedulikannya.
"Tapi lo bakalan bisa?" tanya Chasel.
"Iya."
"Chasel, nanti kamu pulang sama siapa?" tanya Airys dengan nada yang super manja masuk ketelinga Anindya, Anindya sampai dibuat jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDYA | EFEMERAL SERIES [ END ]
Teen Fiction"Bukan tidak mampu soal harta, bahkan kelebihan. Namun, fisik yang tak mampu." -Anindya Valeria Abrizam✨ Anindya Valeria Abrizam, gadis yang berwatak cuek, sarkas bin nyebelin harus mengalami proses kegagalan dalam percintaan. Hingga menguba...