"Semesta pasti akan menurunkan orang yang tepat untuk melindungi diri kita."
Ruang musik hari ini tidak sebegitu ramai, mungkin karena tidak ada latihan berat, hanya yang berminat saja. Kali ini anak-anak musik sedang duduk lasehan, sambil menikmati gorengan yang habis mereka beli didepan sekolah.
"Abis ini rusak suara kita," seru siswa cewek berambut pendek, bibirnya sudah merah karena pedisnya lombok.
"Jangan makan terlalu banyak," tegur Chasel yang sejak tadi baru memakan satu buah gorengan.
"Anindya jangan makan yah," sambung Chasel yang kembali mendapatkan anggukan dari Anindya.
"Kok kalian dekat banget, jadian yah?" tebak salah satu diantara mereka.
"Atau jangan-jangan foto di snap WA lo waktu itu, Anindya?" tebak teman kelas Chasel.
"Bukan. Dia kan pernah sakit, jadi jangan makanan yang enggak sehat dulu, bahaya," ujar Chasel, yang mendapatkan anggukan dari teman-temannya yang bertanya. Bagus Chasel, pernyataan yang bagus.
"Habis makan gorengan, minum air putih yang banyak. Supaya suara kalian tetap bagus," ucap Agam. Laki-laki ini juga dari tadi sibuk menyantap gorengan yang ada dihadapannya.
Anindya tidak pernah menyesal memilih eskul musik, memang semenyennagkan ini. Senior dan Junior berbaur satu-sama lain.
Lamunan Anindya terhenti saat ponsel yang berada didalam jas Almamaternya bergetar, menandakan ada sebuah notifikasi.
Chasel Adithama
ayo pulang
lo turun dulu
gue nyusul 15 menit kemudian
lo harus istirahat
tunggu dimobil ajaAnindya menengok pada Chasel, namun nampaknya laki-laki itu sedang sibuk berbicara pada Agam dan Sakya, tak memandang Anindya.
Anindya
emg blh?
terus kunci mobil lo?Chasel Adithama
Kan gue ketuanya sayang
gue keluar dulu simpan disepatu lo
nanti pas gue masuk lo izin aja
lumayan bisa rebahan dimobilAnindya
okeBenar saja, Chasel langsung keluar dari ruang musik. Tidak lama setelah laki-laki ini keluar, Anindya bangkit dari duduknya, lalu mengemasi barang-barangnya.
"Gue boleh pulang lebih awal?" tanya Anindya entah pada siapa, semua perhatian menoleh pada Anindya.
"Boleh dek, lo juga baru keluar dari rumah sakit. Semestinya enggak ikut latihan juga sih, Chasel ada diluar, jangan lupa izin kedia juga," ujar Agam.
"Makasih kak. Gue pulang dulu yah semua," ucap Anindya yang selalu mencoba untuk ramah keorang-orang.
"Hati-hati ya."
"Semoga lekas pulih Anindya."Ucapan demi ucapan dilontarkan dari bibir anak eskul musik, Anindya tersenyum singkat untuk membalas pesan orang disini.
Anindya sedang melihat Chasel berkacak pinggang didepan rak sepatu. Koridor gedung serbaguna tidak ramai, anak-anak yang lain sibuk melaksanakan eskul.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDYA | EFEMERAL SERIES [ END ]
Teen Fiction"Bukan tidak mampu soal harta, bahkan kelebihan. Namun, fisik yang tak mampu." -Anindya Valeria Abrizam✨ Anindya Valeria Abrizam, gadis yang berwatak cuek, sarkas bin nyebelin harus mengalami proses kegagalan dalam percintaan. Hingga menguba...