60. | C I N TA I T U A P A? |

85 14 0
                                    

"Kata yang tidak pernah kubayangkan, untuk Ia ucapkan. Akhirnya hari ini dia mengucapkannya, sangat tulus dan aku menyukai momen ini." — Chasel Adithama.

:::

Hari ini mereka semua tidak belajar, guru sedang mengadakan rapat besar. Seluruh siswa tidak ada yang mengawasi, sehingga Efemeral hari ini sangat ramai. Lapangan, koridor, kantin, kelas semuanya ramai seperti pasar yang tawar-menawar.

Seperti di kelas Chasel, saat ini mereka sedang berdandut, Zidan yang memimpinnya. Sementara Chasel tertawa tanpa henti.

"Asoy! Digoyang! Seperti mati lampu ya sayang!" teriak Zidan.

"Sayang!" Semua teman-temannya ikut berteriak saat lirik sayang.

"Cintaku tanpa mu ...."

"Tuktakdung!" teriak mereka semua.

"Mau kemana lo?" tanya Zidan yang melihat Chasel bangkit dari kursinya.

"Ngapel." Chasel menjawab santai.

"Bucin sia," ledek Aska.

"Iri bilang bos!" Chasel masih pura-pura tidak tahu saja tentang hubungan adeknya dengan Aska, Chasel menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan persoalan ini.

"Hai Kak!" Sapa adek-adek kelas pada Chasel, sementara Chasel hanya membalasnya dengan senyum. Ia segera berlari, menuruni setiap anak tangga untuk ke X IPS 1.

Chasel mengetuk pintu kelas Anindya, membuat semua perhatian orang ter-alihkan. Kelas Chasel dan Anindya sama saja, ributnya tidak ada beda.

"Khem ... khem." Suara ledek-meledek mulai terdengar di kelas Anindya disambut dengan suara tawa, membuat Chasel hanya tersenyum dan berjalan mendekati Anindya yang menyembunyikan wajahnya di dalam lipatan tangannya di atas meja dan tertutup oleh rambut.

"Dia sehat?" tanya Chasel pada Elizha.

"Iya, mungkin lagi tidur," jawab Elizha.

Chasel langsung menarik satu kursi untuk duduk didepan pacarnya. Mengelus pelan puncak kepala Anindya dan memperbaiki rambut Anindya yang menutup wajah cantik gadis ini.

Gadis yang berwarna putih pucat, dan senyum mengembang dibibirnya saat tertidur. Begitu damai dan tenang.

"Sayang," bisik Chasel dikuping Anindya.

Kelas ini menjadi diam, mereka sibuk menonton adegan yang jarang mereka temui di dunia nyata. Teman-teman kelas Anindya, baper ditempat.

"Sayang, bangun." Chasel kembali berbisik, menimbulkan pergerakan dari Anindya.

Perlahan-lahan, sayup-sayup mata Anindya mulai terbuka. Gadis ini langsung memperbaiki posisi duduknya, dan merapikan rambutnya yang terurai.

Anindya melemparkan senyumnya pada Chasel, "udah lama?"

"Baru aja, gimana? Kamu sehat?" tanya Chasel yang mengelus rambut Anindya.

"Sehat gak sehat," jawab Anindya.

"Kamu itu harusnya udah di rumah, gak usah ke sekolah. Home schooling kan bisa sayang," ucap Chasel.

ANINDYA | EFEMERAL SERIES [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang